Batik Lasem: Perpaduan Budaya yang Terancam Punah, Dimodernisasi untuk Masa Depan

Di jantung Jawa Tengah, Lasem menyimpan kekayaan budaya yang terukir indah dalam setiap guratan Batik Tulisnya. Perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa melahirkan motif-motif penuh makna yang tak hanya memukau mata, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Lasem. Namun, di balik keindahannya, Batik Tulis Lasem terancam punah karena krisis desain baru yang menarik bagi generasi muda.


Menyadari hal ini, Dr. Dra. Vera Jenny Basiroen, MFA, dosen prodi School of Design BINUS University, tergerak untuk melestarikan warisan budaya ini. Pada 8-10 Maret 2024, beliau menginisiasi pelatihan bertajuk “Pelatihan Motif Desain Modern Batik Tulis Lasem di Desa Karas Kepoh” di Desa Karas Kepoh, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang.


Bersama para pengrajin lokal, pelatihan ini mengeksplorasi dan menganalisis motif-motif Batik Lasem yang telah ada, menggabungkan teori kreativitas, estetika, dan semiotika untuk melahirkan desain baru yang segar dan modern. Dengan semangat kolaborasi, para peserta menciptakan motif-motif baru yang tak hanya indah, tetapi juga relevan dengan kehidupan masa kini.


Upaya revitalisasi Batik Tulis Lasem ini bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan desain baru yang menarik, Batik Tulis Lasem diharapkan mampu menjangkau pasar yang lebih luas, membuka peluang baru bagi para pengrajin, dan memastikan kelangsungan hidup warisan budaya ini untuk generasi mendatang.