Saat Akademisi, Pemerintah, dan Masyarakat Duduk Bersama untuk Menjaga Warisan Dunia Geopark Kaldera Toba

Toba, 25 Juni 2025 – Geopark Kaldera Toba adalah bukti nyata sebuah lanskap memukau yang menjadi warisan dunia yang bukan hanya karena keindahannya, tapi juga karena relasi yang terjalin antara alam dan manusia yang hidup di sekitarnya. Geopark Kaldera Toba telah diakui UNESCO sebagai Global Geopark, dan kini menjadi perhatian bersama untuk dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan. Itulah semangat yang mengalir pada 23 Juni 2025, saat tim Community Empowerment BINUS University yang diwakili oleh Ibu Retno Dewanti, S.Si., M.M., Ph.D (Manager CE) dan Bapak Wisnnu Ivan Kusuma H.P, S.Sos., M.Si. (Fostering Section Head) berkunjung ke Sumatera Utara. Bersama perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, mereka duduk satu meja membicarakan masa depan Geopark Kaldera Toba — kawasan yang telah diakui sebagai UNESCO Global Geopark.
Pertemuan ini bukan sekadar formalitas. Di dalamnya, mengalir gagasan tentang bagaimana berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam sekaligus memberdayakan masyarakat lokal. Bagaimana pelestarian yang baik tak hanya mempertahankan pengakuan dunia, tapi juga membawa manfaat nyata bagi warga yang menggantungkan hidup di sekitarnya.
Sebab menjaga warisan alam seperti Danau Toba bukan hanya soal melestarikan lanskap, melainkan memastikan kehidupan yang ada di sekitarnya berjalan beriringan dengan kelestarian itu. Di sinilah kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, dan akademisi menjadi kunci.
Lalu, menurut kamu, peran apa yang bisa dilakukan komunitas dan akademisi agar Danau Toba tetap lestari dan terus diakui dunia? Mari bagikan pandanganmu — karena menjaga warisan dunia adalah tugas kita bersama.
– Puti