Mengasah Kreativitas Guru: Penyuluhan Editing Konten Digital untuk Pembelajaran

Di era digital saat ini, proses belajar tidak lagi terbatas pada papan tulis dan buku pelajaran. Guru memiliki peluang besar untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih hidup dan interaktif melalui konten digital. Namun, tidak semua pendidik merasa percaya diri untuk menguasai keterampilan ini. Menyadari kebutuhan tersebut, BINUS University melalui kegiatan pengabdian masyarakat menghadirkan “Produksi Konten Digital untuk Pembelajaran – Editing Konten”, yang dilaksanakan pada 6 Agustus 2025 di Kabupaten Tegal.

Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan oleh Taufiq Annas, dosen Program Studi Visual Communication Design, School of Design (SOD), dengan keahlian di bidang Creative Storytelling, Branding, dan Digital Marketing. Beliau didukung oleh Hendri Hartono, S.Sn., M.Ds. sebagai anggota tim, yang bersama-sama mendampingi para guru sekolah dasar dalam menguasai teknik editing konten digital. Dengan pendekatan yang aplikatif dan sederhana, tim mendorong para guru untuk berani berkreasi dan menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik bagi anak-anak.

Mengapa program ini penting? Karena di balik setiap layar gawai siswa, ada peluang besar bagi guru untuk menyajikan materi yang inspiratif. Editing konten digital membuka jalan bagi guru untuk menciptakan video, visual, atau materi interaktif yang lebih mudah dipahami dan dekat dengan keseharian anak-anak. Program ini bukan hanya soal teknologi, melainkan soal memberikan semangat baru bagi guru agar mampu menjangkau murid dengan cara yang lebih segar dan relevan.

Suasana penyuluhan di Kabupaten Tegal terasa penuh semangat. Para guru yang semula ragu kini tampak percaya diri ketika berhasil membuat konten pertama mereka. Ada rasa bangga yang terpancar, seolah keterampilan baru ini membuka jendela harapan: bahwa mereka bisa bersaing dengan perkembangan zaman, dan bahwa setiap siswa berhak mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan. Kehadiran BINUS menjadi jembatan antara kebutuhan nyata di lapangan dengan ilmu pengetahuan yang dapat langsung diimplementasikan.

Melalui kegiatan ini, BINUS University kembali menegaskan komitmennya dalam memberdayakan komunitas. Memberi makna lebih pada pendidikan bukan sekadar tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang menghidupkan potensi guru sebagai agen perubahan. Karena ketika guru berdaya, murid pun akan tumbuh dengan lebih baik.