Jejak Digital, Cermin Pribadi: Cerita dari SMAK BPK PENABUR Singgasana

Di era digital, setiap langkah kita di dunia maya meninggalkan jejak. Namun, seberapa sering kita benar-benar menyadarinya? Pada 15 Juli 2025, tim pengabdian kepada masyarakat dari School of Computer Science BINUS University hadir di SMAK BPK PENABUR Singgasana, Bandung untuk mengajak para siswa merenungkan hal sederhana yang kerap terlupakan: Jejakmu = Dirimu. Lewat sesi penyuluhan interaktif berjudul “Digital Identity & Online Integrity”, lebih dari 300 siswa diperkenalkan pada pentingnya menjadi pribadi yang bertanggung jawab di dunia digital.

Acara ini dilaksanakan oleh Dr. Livia Janice Widiapradja bersama mahasiswa bimbingannya. Sejak awal, suasana terasa akrab dan penuh energi. Pertanyaan-pertanyaan ringan tentang kebiasaan digital sehari-hari menjadi pintu masuk untuk membuka kesadaran: dari sekadar “like” di media sosial hingga komentar singkat di forum online, semua itu ternyata membentuk sebuah identitas digital yang melekat. Identitas ini bukan hanya sekadar data, melainkan cerminan diri yang kelak dapat memengaruhi perjalanan pendidikan, karier, bahkan relasi pribadi setiap individu.

Lebih dari sekadar teori, siswa diajak memahami why—mengapa etika digital begitu penting. Melalui refleksi sederhana, mereka menyadari bahwa menjadi “terang” di era digital bukan hanya soal menghindari hal buruk, tetapi juga tentang menghadirkan nilai-nilai positif: kejujuran, kesantunan, serta integritas, meski tak ada yang melihat. Dengan cara ini, dunia maya bukan lagi sekadar ruang hiburan, melainkan wadah pembentukan karakter.

Namun dunia digital tak selalu ramah. Di sesi penutup, siswa diperlihatkan how—bagaimana ancaman tersembunyi hadir dalam bentuk penipuan berkedok giveaway, tautan hoaks, hingga bahaya judi online yang merayap masuk lewat game dan media sosial. Bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membekali. Mereka diajarkan mengenali tanda-tanda konten mencurigakan, sekaligus langkah preventif agar tetap aman dan terhormat sebagai warga digital.

Dari ruangan itu, puluhan wajah muda pulang dengan pemahaman baru: bahwa identitas digital bukan sekadar apa yang kita unggah, tetapi siapa kita sebenarnya. Inilah komitmen BINUS University dalam menghidupkan nilai Quality Education (SDG 4)—membawa literasi digital yang kontekstual, mendidik, dan memberdayakan komunitas. Karena pada akhirnya, perubahan besar selalu berawal dari kesadaran kecil. Dan pertanyaannya kini adalah: sudah siapkah Anda menjaga jejak digital yang menjadi cermin diri Anda?-