Membuka Gerbang Inovasi: Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran

Pendidikan abad ke-21 menuntut kita untuk berani melangkah maju, merangkul inovasi dan teknologi demi mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga adaptif. Di BINUS University, kami percaya bahwa pemberdayaan masyarakat dimulai dari ruang kelas. Inilah kisah inspiratif dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berfokus pada pelatihan “Generative Artificial Intelligence for Teaching and Learning” bagi para guru di Sekolah Al-Fityan School Tangerang. Sebuah jembatan telah dibentangkan, menghubungkan teknologi tinggi dengan hati nurani pendidikan, menjawab kesenjangan antara model pembelajaran tradisional dan kebutuhan siswa di era digital.

Dilaksanakan oleh Suwarno, S.Si., M.Pd., dosen dari Program Studi PGSD, tim PKM BINUS hadir sebagai katalisator perubahan, menyalakan semangat para pendidik untuk menjadi agen transformasi. Banyak guru masih menghadapi tantangan seperti kurangnya literasi digital dan kesulitan mengintegrasikan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang personal. Di tengah gejolak perubahan sosial dan teknologi yang cepat, sistem pendidikan tradisional sering kali gagal memenuhi kebutuhan siswa yang dinamis. Melalui workshop yang dilaksanakan pada 8 Juli 2025, kami berupaya memberikan solusi konkret. Tujuan utamanya adalah memberdayakan para guru dalam memanfaatkan teknologi dan AI seperti ChatGPT untuk menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, inklusif, dan berbasis data. Lebih dari sekadar alat bantu, ini adalah tentang bagaimana teknologi dapat membantu guru melihat dan melayani potensi unik dari setiap anak didik, membuat keputusan pengajaran menjadi lebih human-centered dan didukung oleh data.

Pelatihan ini dirancang secara holistik, mencakup sesi teori tentang konsep dasar AI, praktik langsung menggunakan adaptive learning systems dan learning analytics tools, hingga diskusi kolaboratif yang membahas kasus nyata penerapan di sekolah. Keterlibatan aktif dari para guru Al-Fityan School Tangerang sangat terasa, mencakup guru dari berbagai jenjang seperti TK, SD, SMP, hingga SMA. Di tengah praktik simulasi kelas, kami menyaksikan momen ‘aha!’ ketika para guru mulai menyadari betapa AI dapat meringankan beban administratif dan memfokuskan energi mereka kembali pada esensi mengajar: koneksi dengan siswa. Pergeseran fokus ini merupakan inti dari misi kami menggunakan teknologi untuk memperkuat sisi kemanusiaan dalam pendidikan.

Hasil dari kegiatan ini sungguh menggembirakan. Evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar peserta merasa lebih percaya diri dalam menggunakan teknologi dan AI dalam pembelajaran. Peningkatan pemahaman ini tidak berhenti di ruang workshop; mayoritas peserta menyatakan akan menerapkan apa yang mereka pelajari di kelas masing-masing, mengukuhkan komitmen untuk membawa solusi teknologi ke dalam lingkungan belajar mereka. Luaran yang dihasilkan adalah pemanfaatan AI untuk pendidikan. Kisah ini adalah bukti bahwa dengan kolaborasi yang tepat, transformasi pendidikan abad ke-21 bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan yang sedang kita bangun bersama. Setiap guru yang terberdaya berarti satu langkah lebih dekat menuju ekosistem pembelajaran yang adaptif dan berkelanjutan bagi masa depan Indonesia.

Kisah dari Al-Fityan School Tangerang ini hanyalah satu dari sekian banyak upaya yang dilakukan oleh BINUS University dalam merealisasikan misi fostering and empowering the society. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi ke tengah masyarakat, memastikan bahwa inovasi dapat diakses dan membawa manfaat bagi semua. Kami percaya, setiap individu baik dosen, mahasiswa, maupun praktisi memiliki peran penting dalam pergerakan ini. Anda ingin turut serta dalam menciptakan dampak positif di komunitas? Mari bergabung dengan kami dalam kegiatan Community Empowerment berikutnya dan jadilah bagian dari cerita transformasi pendidikan di Indonesia.-