Mendampingi Remaja Berinteraksi dengan Teknologi Digital

Di era digital yang serba cepat, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Mereka tumbuh di tengah arus informasi yang melimpah, media sosial yang dinamis, dan perangkat pintar yang hampir selalu ada di genggaman. Namun, di balik manfaat besar yang ditawarkan teknologi, terdapat pula tantangan: bagaimana memastikan para remaja menggunakan teknologi secara sehat, bijak, dan bertanggung jawab. Pertanyaan inilah yang menjadi latar belakang penyuluhan bertajuk “Mendampingi Remaja Berinteraksi dengan Teknologi Digital”, yang dilaksanakan pada 10 dan 12 Juli 2025 di Rumah Retreat Sawiran, Pasuruan, Jawa Timur.
Penyuluhan ini menyasar para orang tua siswa SMAK Kolese Santo Yusuf, Malang, yang setiap hari berhadapan dengan realitas baru: mendampingi anak-anak mereka yang aktif berinteraksi dengan dunia digital. Melalui kegiatan ini, tim dari Fakultas Humaniora BINUS University membagikan wawasan dan strategi praktis agar orang tua mampu menjadi mitra yang bijak dalam mendampingi anak, bukan sekadar pengawas. Dengan begitu, hubungan keluarga tetap hangat sekaligus menjadi benteng utama dalam membentuk karakter digital anak.
Kegiatan berjalan dengan pendekatan interaktif, di mana para orang tua tidak hanya menerima materi, tetapi juga diajak merefleksikan pengalaman pribadi. Diskusi hangat tercipta ketika mereka berbagi cerita mengenai tantangan mendampingi anak: mulai dari penggunaan media sosial, game online, hingga cara menjaga keseimbangan antara belajar dan bersosialisasi. Dari momen tersebut, muncul rasa kebersamaan bahwa setiap orang tua sedang berjuang di jalannya masing-masing, namun tidak pernah sendiri.
Melalui penyuluhan ini, BINUS University menegaskan komitmennya dalam memberdayakan komunitas dengan cara yang relevan dengan kebutuhan zaman. Orang tua bukan hanya penonton, melainkan aktor penting dalam membentuk generasi muda yang cakap digital sekaligus berempati. Pendampingan yang penuh kesabaran dan kasih sayang diharapkan dapat menjadi kunci agar remaja tidak hanya cerdas dalam memanfaatkan teknologi, tetapi juga mampu menjaga kesehatan mental, relasi sosial, dan tanggung jawab moralnya.
Langkah kecil seperti penyuluhan ini adalah investasi besar untuk masa depan bangsa. Karena di balik setiap anak yang tangguh dan bijak digital, ada orang tua yang berani belajar, mendengarkan, dan mendampingi dengan sepenuh hati. Mari kita terus bergerak bersama, menciptakan ruang tumbuh yang sehat bagi generasi muda di tengah derasnya arus teknologi.
–