Menerangi Tomang dengan Energi Surya: Kisah Nyata Pemberdayaan di Jantung Ibu Kota

Pernahkah Anda membayangkan sebuah perkampungan di tengah hiruk pikuk Jakarta yang tak hanya hijau, tapi juga mulai bersinar dengan energi bersih? Inilah kisah inspiratif dari Kelurahan Tomang—sebuah komunitas yang telah aktif menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) namun memiliki satu tantangan besar: keterbatasan akses dan pemahaman terhadap teknologi energi terbarukan. BINUS University, melalui tim pengabdian masyarakatnya, melangkah maju, menjalin kemitraan yang melahirkan harapan baru.
Cerita ini berpusat pada kegiatan verifikasi lapangan untuk aplikasi panel surya yang dilakukan oleh tim ahli Jurusan Arsitektur BINUS University. Dilaksanakan oleh Religiana Hendarti, ST., MT., PhD, kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji potensi penerapan sistem panel surya sederhana—bukan hanya sebagai solusi energi, tetapi juga sebagai media edukasi dan pemberdayaan. Wilayah Tomang, meskipun telah melakukan upaya pelestarian lingkungan, masih bergulat dengan bagaimana mengintegrasikan solusi energi berkelanjutan, sebuah persoalan vital di era transisi energi hijau.
Pada bulan Mei 2025, pelaksanaan program dimulai. Puncaknya adalah rangkaian kegiatan intensif pada bulan Juli, mulai dari briefing dengan PIC masyarakat Tomang, persiapan penilaian, hingga pelaksanaan verifikasi lapangan pada 23 Juli di Jakarta Barat. Tim ini memberikan pendampingan kepada komunitas yang terdiri dari 10 orang masyarakat umum, mengatasi langsung tantangan pengetahuan mereka mengenai transisi energi hijau. Solusi inovatif yang dihadirkan adalah prototipe sistem panel surya 500 WP yang terintegrasi untuk menyalakan lampu dan pompa irigasi hidroponik—sebuah demonstrasi nyata yang mengubah teori menjadi praktik di tengah perkampungan.
Inilah inti dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) BINUS: dampak manusiawi. Kegiatan ini menghasilkan pengetahuan praktis mengenai aplikasi panel surya, namun yang lebih berharga adalah respons dari komunitas. Adanya minat tinggi, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan, menunjukkan bahwa benih pengetahuan telah berhasil ditanam. Komunitas bahkan berkomitmen untuk menindaklanjuti aplikasi ini. Pengetahuan tersebut juga diperkaya ke dalam materi kuliah ARCH6125014 – DESIGN THINKING 4, memastikan bahwa pengalaman lapangan ini turut membentuk arsitek-arsitek masa depan yang sadar akan prinsip berkelanjutan. Ini adalah wujud nyata misi BINUS: memberdayakan masyarakat sambil memperkaya dunia akademik.
Kisah Tomang adalah pengingat bahwa transisi energi tidak harus selalu tentang proyek raksasa; seringkali, ia berawal dari solusi sederhana dan edukatif yang diterapkan di tingkat lokal. Keberhasilan kegiatan PkM yang didanai melalui Grant BINUS ini menunjukkan sinergi kuat antara tenaga ahli, kurikulum akademik, dan kebutuhan nyata masyarakat.-