Menghidupkan Inovasi Bisnis: Peran Empati dalam Memecahkan Masalah Kompleks

Di tengah dinamika dunia bisnis yang terus berubah, kemampuan untuk berinovasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan esensial. Memahami hal ini, Program Community Empowerment BINUS University berkomitmen menjembatani pengetahuan akademis dengan kebutuhan praktis di masyarakat. Salah satu wujud nyatanya adalah kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Design Thinking for Business Innovation: Solving Complex Problems and Fostering Creativity within Organizations”. Dilaksanakan oleh Bapak Febby Candra Pratama, S.E., M.M., Dosen dari Jurusan Kewirausahaan BINUS Business School, kegiatan ini mengambil bentuk workshop yang secara khusus menargetkan peserta dari BCA Leadership Program.
Kisah inspiratif ini berawal dari tantangan nyata yang dihadapi mitra kami: kebutuhan akan pelatihan penyelesaian masalah dengan pendekatan Design Thinking. Kami percaya bahwa inovasi sejati muncul dari pemahaman yang tulus, bukan sekadar asumsi. Oleh karena itu, workshop ini dirancang dengan metode teori dan praktik yang mendalam. Selama satu hari penuh pada Jumat, 22 Agustus 2025, melalui platform Zoom Meeting, para peserta diajak menjalani sebuah learning journey yang komprehensif. Tahap awal dan paling krusial adalah Empathy Building & Defining the Problem. Di sinilah kekuatan emosional Design Thinking bekerja: peserta diajak merasakan dan memahami dunia pengguna dari perspektif mereka. Kami tidak hanya berhenti pada masalah yang terlihat, tetapi juga aktif menggali kebutuhan tersembunyi melalui observasi teliti dan wawancara mendalam.
Aktivitas ini bukan sekadar transfer ilmu, melainkan latihan mental untuk mencapai produktivitas ekonomi yang lebih tinggi melalui inovasi. Indikator keberhasilan utama kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 8, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Antusiasme peserta menjadi bukti keberhasilan, di mana evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan telah berjalan baik, dengan peserta aktif berdiskusi dan mengangkat kasus nyata. Mereka tidak hanya menerima materi, tetapi langsung mempraktikkan Pyramid Principles dan HMW (How Might We) Statement untuk merumuskan masalah, hingga tahap Ideation Session dan Idea Presentation. Dengan total biaya program sebesar Rp 5.413.200,- yang didukung penuh oleh jurusan, kami berhasil menghasilkan luaran berupa HKI (submitted), menjamin keberlanjutan dampak dari inovasi yang tercipta.
Nilai-nilai luhur BINUS University dalam memberdayakan komunitas tercermin jelas dari komitmen untuk menjadikan materi workshop ini sebagai pengayaan untuk mata kuliah ENTR6665002 – Managing Innovation for Business Sustainability. Ini memastikan bahwa manfaat dari kegiatan PkM tidak hanya dirasakan oleh mitra, tetapi juga oleh mahasiswa, membantu mereka memahami konsep inovasi dalam proses bisnis inti dan bagaimana strategi inovatif memenangkan persaingan. Human impact dari workshop ini terasa nyata, mengubah pola pikir peserta dari sekadar pemecah masalah menjadi perancang solusi yang berempati. Harapan untuk kelanjutan kegiatan pun muncul langsung dari peserta, yang meminta lebih banyak momen diskusi dan penggalian kasus nyata—sebuah dorongan kuat bagi kami untuk terus menyempurnakan dan memperluas jangkauan program serupa.
Inovasi yang berhasil selalu berakar pada empati—pada pemahaman bahwa di balik setiap masalah bisnis ada manusia dengan kebutuhan yang unik. Kisah PkM ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi dan industri mampu menciptakan perubahan transformatif yang berkelanjutan, membawa semangat Design Thinking untuk memecahkan masalah kompleks.-