Mengubah Imajinasi Menjadi Visi: Kisah di Balik Workshop Moodboard Desain Interior untuk Generasi Kreatif Masa Depan

Pernahkah Anda merasakan percikan ide cemerlang—sebuah imajinasi yang begitu hidup di dalam pikiran—namun terasa sulit untuk diwujudkan atau bahkan diceritakan kepada orang lain? Perasaan ini kerap dialami oleh talenta muda kreatif, termasuk siswa SMA di Jawa Timur yang memiliki ketertarikan mendalam pada dunia seni dan desain. Mereka menyimpan potensi besar, namun sering terhalang oleh minimnya pemahaman tentang cara menuangkan gagasan abstrak menjadi konsep visual yang sistematis dan komunikatif. Kesenjangan antara imajinasi dan presentasi inilah yang menjadi perhatian utama dan melahirkan sebuah inisiatif penuh makna.
Menjawab tantangan tersebut, BINUS University melalui tim pengabdian dari jurusan Desain Interior menghadirkan solusi nyata bertajuk “DIGICAMP: Pengenalan dan Workshop Moodboard Desain Interior Café.” Dilaksanakan oleh Ira Audia Agustina, S.T., M.Ds., bersama rekan-rekan dosen seperti Tiara Ika Widia Primadani, S.T., M.Ds., Baskoro Azis, S.T., M.T., dan lainnya, program ini dirancang khusus untuk siswa SMA. Fokus utamanya adalah memperkenalkan moodboard—alat bantu visual yang esensial dalam dunia desain. Lebih dari sekadar kolase gambar, moodboard adalah jembatan strategis yang menghubungkan ide, konsep, dan suasana dalam proses perancangan yang terstruktur.
Selama tujuh hari, dari 17 hingga 26 Juli 2025, Ruang SB05 di kampus BINUS Malang berubah menjadi inkubator kreativitas yang dinamis. Sebanyak 175 siswa tidak hanya mendengarkan teori, tetapi juga terjun langsung ke dalam pengalaman belajar yang partisipatif dan edukatif. Dengan bimbingan intensif, mereka dipandu melalui setiap tahapan: memilih tema, mengumpulkan referensi visual seperti warna dan tekstur, hingga menyusun moodboard yang merefleksikan konsep desain interior impian mereka. Metode penyampaian yang interaktif berhasil menumbuhkan minat serta rasa percaya diri untuk mengekspresikan gagasan desain secara bebas dan terarah.
Dampak dari kegiatan ini jauh melampaui pemahaman teknis. Di akhir workshop, terlihat jelas perubahan pada para peserta. Mereka tidak hanya memahami fungsi moodboard sebagai alat bantu dalam proses kreatif dan komunikasi desain, tetapi juga memperoleh wawasan baru tentang dunia desain interior. Kegiatan ini memberikan gambaran nyata tentang proses kreatif di industri, meningkatkan apresiasi mereka, dan yang terpenting, membuka cakrawala mengenai prospek studi serta karier di masa depan. Workshop ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam mendorong pengembangan minat dan bakat terpendam di bidang desain.-