Merancang Harapan Baru: Renovasi Panti Asuhan dengan Sentuhan Arsitektur

Di sebuah sudut kota Bandar Lampung, berdiri sebuah panti asuhan yang sudah lama menjadi rumah bagi anak-anak yatim dan penyandang disabilitas. Namun, kondisi bangunan yang tua membuat kenyamanan mereka terbatas. Pada awal 2025, BINUS University melalui dosen Arsitektur, Vivien Himmayani yang melaksanakan kegiatan ini, hadir membawa harapan baru. Dengan pendekatan konsultasi dan pendampingan, tim BINUS berkolaborasi untuk menyusun pra-rancangan renovasi panti asuhan inklusif, lengkap dengan ilustrasi 3D yang menggambarkan masa depan tempat tinggal yang lebih aman, hangat, dan layak bagi anak-anak
Kegiatan ini berlangsung sejak Februari hingga Juli 2025, melibatkan anak-anak panti asuhan Dharmasari serta pengurusnya. Prosesnya tidak hanya soal gambar teknis, tetapi juga sesi diskusi untuk mendengarkan kebutuhan nyata mereka: ruang bermain yang ramah anak, kamar yang lebih sehat, akses mudah bagi penyandang disabilitas, hingga area terapi. Dari sinilah lahir rancangan yang menggabungkan prinsip arsitektur modern dengan pendekatan desain universal.
Mengapa kegiatan ini begitu penting? Karena sebuah bangunan bukan sekadar dinding dan atap, melainkan rumah yang membentuk rasa aman dan martabat penghuninya. Dengan perancangan ulang, anak-anak tidak hanya mendapatkan ruang fisik yang lebih baik, tetapi juga lingkungan yang mendukung perkembangan emosional, sosial, dan kesehatan mereka. Inilah why yang menggerakkan BINUS University untuk hadir: memberdayakan komunitas dengan menghadirkan solusi nyata, bukan hanya wacana.
Lalu, how kegiatan ini dilakukan? Tim arsitektur BINUS menyusun pra-rancangan berbasis ilustrasi 3D dengan aplikasi digital, sehingga mudah dipahami oleh pihak panti maupun calon donatur. Metode ini memungkinkan setiap orang melihat gambaran nyata bangunan dari berbagai sisi, bahkan bagi mereka yang awam arsitektur. Pendekatan ini tidak hanya teknis, tetapi juga komunikatif, sehingga mempermudah penggalangan dukungan dana untuk renovasi. Dengan cara ini, perencanaan arsitektur menjadi jembatan yang menghubungkan kebutuhan komunitas dengan uluran tangan para donatur.
Kegiatan ini mencerminkan nilai inti BINUS University dalam fostering and empowering the society. Setiap garis dalam gambar 3D bukan sekadar desain, melainkan simbol harapan, keberanian, dan kasih sayang. BINUS percaya bahwa pemberdayaan komunitas dimulai dari menciptakan ruang yang bermartabat untuk tumbuh. Mari kita dukung lebih banyak inisiatif pengabdian masyarakat seperti ini, karena setiap kontribusi, sekecil apa pun, bisa mengubah hidup banyak anak.-