Pentingnya Pemahaman Design Industri Bagi UMKM

Apa rahasia di balik produk UMKM yang sukses memikat hati konsumen dan mampu bersaing di pasar yang ketat? Jawabannya sering kali terletak bukan hanya pada kualitas bahan, tetapi pada kekuatan desain industri. Inilah yang menjadi fokus kegiatan pengabdian masyarakat dari BINUS University—sebuah inisiatif yang bertujuan memberdayakan pelaku UMKM, khususnya komunitas binaan BINUS di Jakarta Barat, agar memahami dan memanfaatkan desain sebagai senjata utama dalam membangun daya saing produk.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bapak Paulus Aluk Fajar Dwi Santo, S.H., M.H., faculty member dari Jurusan Hukum Bisnis, Fakultas Humaniora BINUS University. Bertajuk “Pentingnya Pemahaman Tentang Design Industri Bagi UMKM,” kegiatan ini berlangsung pada 31 Juli 2025 di Kampus Anggrek BINUS, Palmerah, Jakarta Barat. Selama dua jam penuh, Bapak Paulus dan timnya berinteraksi langsung dengan para pelaku UMKM melalui format pendampingan dan konsultasi hukum. Dialog yang terjalin tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga menggali tantangan nyata yang dihadapi UMKM—mulai dari keterbatasan pengetahuan hingga akses terhadap teknologi dan perlindungan hukum.

Tujuan dari kegiatan ini sederhana namun mendalam: membantu UMKM menyadari bahwa desain yang efektif—yang mencakup estetika, fungsionalitas, dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)—adalah kunci untuk meningkatkan nilai tambah dan diferensiasi produk. Desain industri bukan sekadar tampilan, tetapi strategi bisnis yang mampu mengubah produk biasa menjadi luar biasa. Perlindungan HKI juga menjadi sorotan penting, karena dapat mencegah penjiplakan, membuka peluang komersialisasi yang lebih luas, dan menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan.

Dampak emosional dari kegiatan ini sangat terasa. Bagi para pelaku UMKM, persaingan pasar sering kali menjadi perjuangan yang melelahkan. Namun, dengan pemahaman baru tentang desain industri, mereka kini dipersenjatai dengan harapan dan strategi yang lebih jelas. Mereka tidak lagi sekadar penjual, tetapi mulai bertransformasi menjadi inovator—pemilik produk yang memiliki identitas kuat dan perlindungan hukum yang kokoh.

BINUS University memfasilitasi transformasi ini melalui pendekatan ekosistem: kolaborasi dengan desainer profesional, dukungan pemerintah, dan pelatihan berkelanjutan. Keberhasilan kegiatan ini tidak hanya tercermin dari partisipasi 10 usaha mitra, tetapi juga dari luaran yang dihasilkan berupa pemetaan kebutuhan UMKM. Hasil ini akan diperkaya menjadi materi perkuliahan tentang Desain Industri, memastikan bahwa ilmu yang dibagikan terus berlanjut dan relevan. Inilah filosofi Community Empowerment BINUS: memberdayakan masyarakat sambil memperkaya pendidikan.

Kegiatan ini merangkum nilai-nilai inti BINUS University dalam mendorong inovasi produk dan daya saing UMKM. Ia menunjukkan bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Kisah ini adalah undangan bagi kita semua—dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum—untuk terlibat aktif dalam perjalanan pemberdayaan ini.-