Understanding Stress and Resilience: Membekali Remaja Menghadapi Tekanan Hidup

Masa remaja adalah fase yang penuh dinamika tantangan akademik, tekanan sosial, hingga pencarian jati diri sering kali menimbulkan stres yang tidak mudah diatasi. Menjawab kebutuhan ini, BINUS University melalui Fakultas Humaniora melaksanakan kegiatan psikoedukasi daring bertajuk “Understanding Stress and Resilience” pada 29 Agustus 2025. Kegiatan ini dirancang khusus untuk para siswa SMA di Indonesia agar mereka mampu mengenali, memahami, sekaligus membangun ketahanan diri (resilience) dalam menghadapi tekanan hidup.
Sosialisasi ini didampingi oleh Aryo Edhie Nugroho, S.Psi., M.Sc., dosen Psikologi BINUS University dengan keahlian dalam bidang Psikologi Kognitif. Beliau menyampaikan bahwa stres bukanlah sesuatu yang harus dihindari sepenuhnya, melainkan bisa dikelola dan bahkan menjadi kesempatan untuk bertumbuh. Dengan gaya penyampaian yang interaktif, para siswa diajak untuk memahami bagaimana pikiran dan emosi saling memengaruhi, serta strategi sederhana yang dapat mereka lakukan untuk menjaga kesehatan mental.
Selama sesi berlangsung, para siswa diberi ruang untuk berbagi pengalaman pribadi mengenai stres yang mereka hadapi, mulai dari tekanan akademik hingga dinamika pertemanan. Diskusi ini membuka kesadaran bersama bahwa mereka tidak sendirian, dan bahwa dukungan sosial sangat penting untuk membangun daya tahan mental. Momen kebersamaan ini menciptakan rasa lega sekaligus motivasi baru untuk lebih kuat dalam menghadapi tantangan.
Sebagai luaran, kegiatan ini menghasilkan modul psikoedukasi yang dapat digunakan kembali oleh sekolah maupun siswa secara mandiri. Modul ini memuat pengetahuan dasar, latihan refleksi, serta panduan praktis tentang bagaimana mengelola stres sehari-hari dan menumbuhkan resilience. Kehadiran modul ini diharapkan menjadi bekal jangka panjang bagi para siswa untuk menavigasi perjalanan hidup mereka dengan lebih percaya diri.
Melalui kegiatan ini, BINUS University menegaskan komitmennya dalam memberdayakan generasi muda Indonesia agar tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga tangguh secara emosional. Mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan belajar yang sehat, di mana setiap remaja merasa didukung untuk berkembang dan mampu menghadapi tantangan dengan keberanian.
–