Cara Belajar yang Efektif: Belajar Cerdas, Bukan Sekadar Keras

Kita semua pernah berada di titik itu: meja belajar penuh buku, mata mengantuk, dan rasa frustrasi karena merasa sudah berusaha keras tapi hasil belum maksimal. Di masa transisi menuju jenjang pendidikan tinggi, tekanan akademis yang dialami siswa kelas 12 seringkali menjadi beban ganda. Mereka dituntut meraih nilai terbaik sambil mempersiapkan diri untuk seleksi perguruan tinggi. Sayangnya, banyak yang hanya mengandalkan usaha keras tanpa memahami cara belajar yang paling sesuai dengan diri mereka, yang pada akhirnya memicu kelelahan dan rendahnya retensi informasi. Di sinilah BINUS University, melalui Program Studi Ilmu Komunikasi, hadir untuk menawarkan sebuah solusi yang transformatif: mengajarkan para siswa untuk beralih dari sekadar belajar keras menjadi belajar cerdas.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertajuk “Cara Belajar yang Efektif: Belajar Cerdas, Bukan Sekadar Keras” ini dirancang sebagai intervensi edukatif. Program ini tidak hanya memberikan pemahaman konseptual, tetapi juga memfasilitasi pengalaman langsung bagi siswa untuk merancang pola belajar mereka sendiri. Tujuannya sederhana namun mendalam: membantu siswa kelas 12 SMA Ketapang 1 untuk mengenali gaya belajar pribadi mereka—apakah itu visual, auditori, atau kinestetik—dan membekali mereka dengan teknik belajar modern berbasis riset. Ini adalah langkah krusial, sebab mengenali gaya belajar adalah fondasi untuk proses belajar yang efektif dan menyenangkan, sebagaimana ditekankan oleh para ahli psikologi pendidikan.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Arleen Ariestyani, S.I.Kom., M.I.Kom, sebagai Ketua Tim Pengusul, bersama dengan tim dari Program Studi Ilmu Komunikasi BINUS University. Mitra pelaksana kegiatan ini adalah para siswa SMA Ketapang 1, yang berlokasi di JL. K.H. Zainul Arifin 35, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Pelaksanaan PkM ini memiliki jangka waktu 3 jam yang padat, dengan rencana pelaksanaan pada tahun 2025. Interaksi tatap muka yang intens ini memastikan transfer pengetahuan dan praktik menjadi lebih optimal.

Sekolah menghadapi tantangan klasik: pendekatan pembelajaran yang cenderung homogen, padahal setiap siswa memiliki kemampuan menyerap informasi yang sangat beragam. Akibatnya, banyak siswa yang meniru pola belajar orang lain tanpa hasil optimal, atau bahkan terjerumus pada sistem “kebut semalam” yang minim retensi jangka panjang. Program ini hadir untuk mengubah narasi tersebut. Solusi yang ditawarkan adalah rangkaian sesi interaktif, mulai dari tes gaya belajar, hingga simulasi langsung teknik-teknik terbukti efektif seperti SQ3R, Pomodoro Technique untuk manajemen waktu, dan mind mapping. Siswa juga akan mempraktikkan perencanaan target belajar dan manajemen waktu, mengajarkan mereka keterampilan hidup krusial yang melampaui sekadar pelajaran di kelas.

Kegiatan ini mengintegrasikan ilmu dari psikologi pendidikan, komunikasi, dan strategi pembelajaran kognitif dengan pemanfaatan teknologi digital (seperti Google Calendar atau Pomodoro Timer apps). Pendekatan ini memastikan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga memiliki rencana aksi pribadi untuk menerapkan strategi belajar yang lebih strategis, efisien, dan menyenangkan di dunia nyata. Dengan membekali siswa dengan kemampuan “belajar bagaimana belajar” (learning how to learn) dan mendorong self-regulated learning, BINUS University mewujudkan komitmennya untuk mengembangkan komunitas dan menciptakan lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga adaptif dan siap menghadapi tantangan pendidikan tinggi. Inilah esensi dari Pengabdian kepada Masyarakat: menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masa depan generasi muda.-