Jembatan Harapan Pemuda: Mengukir Perdamaian Regional dari Perspektif Indonesia

Peran pemuda seringkali dibicarakan dalam konteks masa depan, namun sejatinya, kontribusi mereka dalam menciptakan perdamaian dan kolaborasi regional adalah sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan saat ini. Melalui semangat Community Empowerment yang menjadi nafas BINUS University, kami merasa bangga untuk membagikan kisah inspiratif dari salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang melampaui batas geografis. Kegiatan bertajuk “The Role of Youth in Regional Peace and Collaboration: A Perspective from Indonesia” ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai kebangsaan Indonesia dapat menjadi landasan moral untuk menyentuh isu-isu global, kegiatan ini dilaksanakan oleh Ibu Dian Novikrisna, S. Sos., MIS., dari jurusan International Relations, FHUM BINUS University.

Intinya adalah paparan yang disampaikan oleh Ibu Dian Novikrisna dalam sebuah forum bergengsi. Paparan ini menyoroti bagaimana perubahan demografi, khususnya penurunan populasi pemuda di Asia-Pasifik, justru menjadikan suara generasi muda semakin krusial dalam mendukung isu besar seperti reunifikasi Korea. Karena dalam kacamata Indonesia, terdapat keselarasan filosofis yang indah: Pancasila (filsafah dasar Indonesia) dan Hongik Ingan (“memberi manfaat bagi seluruh umat manusia,” prinsip utama Korea). Kesamaan nilai luhur inilah yang menjadi landasan moral yang kuat bagi kerja sama lintas batas, mengubah diskusi politik menjadi sebuah panggilan kemanusiaan. Ini adalah sisi emosional (human impact) yang mengubah diplomasi menjadi koneksi hati.

Paparan ini tidak hanya berhenti pada retorika, melainkan menawarkan tiga jalur aksi yang praktis dan memberdayakan: (a). Memperkuat Konektivitas Antar-Masyarakat: Mendorong pertukaran budaya dan akademik, menciptakan ikatan pribadi yang melampaui batas negara. (b). Memanfaatkan Diplomasi Digital: Menggunakan platform digital untuk melawan misinformasi dan mendorong dialog yang konstruktif di tengah hiruk pikuk informasi. (c). Partisipasi Aktif dalam Platform Perdamaian Regional: Secara spesifik, terlibat dalam inisiatif pemuda ASEAN-ROK dan platform serupa untuk membawa perspektif baru ke meja perundingan.

PkM Internasional ini dilaksanakan pada 15 Agustus 2025 di Seoul, Korea Selatan, dalam forum Roundtable on Regional Solidarity for Korean Unification. Di sinilah suara Indonesia, yang diwakili oleh BINUS University, bergaung di panggung internasional, disaksikan oleh komunitas Global Peace Foundation (mitra kegiatan). Kehadiran mahasiswa kami, seperti Immanuella Grace Natio dan Naylla Putri Nurcahyani, sebagai tim pelaksana, menjadi simbol transfer pengetahuan dan regenerasi kepemimpinan. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goal 16 (Peace and Justice Strong Institutions) dan Goal 17 (Partnerships to achieve the Goal). Ini menegaskan komitmen BINUS untuk menciptakan dampak yang terukur secara profesional.

Kisah ini adalah panggilan untuk seluruh civitas academica BINUS—dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum—untuk bergerak dari sekadar solidaritas simbolis menuju tanggung jawab aktif. Pemuda Indonesia memiliki posisi unik untuk menjadi ‘jembatan harapan’ menuju Korea yang bersatu dan Asia-Pasifik yang damai. Inilah misi sejati dari BINUS University dalam memberdayakan komunitas: membentuk individu yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran moral dan tanggung jawab global. Kami percaya, ketika Anda mengintegrasikan nilai-nilai luhur dengan aksi cerdas, dampak yang dihasilkan akan jauh melampaui perkiraan.-