Membangun Asa Bahari : Penguatan Institusi dan UMKM di Pulau Panggang

Setiap cerita pengabdian adalah jembatan yang menghubungkan ilmu pengetahuan di kampus dengan denyut nadi kehidupan nyata di masyarakat. Di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta, tim dosen dan mahasiswa BINUS University hadir bukan hanya membawa teori, tetapi juga semangat kolaborasi untuk menjawab tantangan pembangunan yang telah lama mengakar. Kegiatan PkM bertajuk “Narasumber Pembangunan Institusi Pulau Panggang, Kepulauan Seribu” menjadi wujud nyata komitmen BINUS dalam membina dan memberdayakan masyarakat, membuktikan bahwa kemajuan suatu bangsa berawal dari pemberdayaan komunitasnya.

Selama dua hari, yakni pada 17 hingga 18 Juli 2025, tim PkM yang dilaksanakan oleh Roseno Aji Affandi bersama Rangga Aditya, Rhevy Adriade Putra, Dr. Lili Yulyadi, dan para mahasiswa Hubungan Internasional, hadir langsung di Gedung Karang Taruna, Pulau Panggang. Mereka berinteraksi dengan Komunitas Pelaku Wisata dan UMKM Bahaari sebagai penerima manfaat utama. Kegiatan ini bukan sekadar sesi berbagi, melainkan lokakarya intensif yang berfokus pada manajemen pemangku kepentingan dan pengembangan kelembagaan demi keberlanjutan kawasan.

Di balik keindahan lautnya, masyarakat Pulau Panggang menghadapi tantangan nyata: keterbatasan ekonomi pariwisata, buruknya infrastruktur transportasi yang membatasi mobilitas dan akses pasar untuk produk lokal seperti ikan kering dan kerajinan kerang, serta minimnya jumlah pemandu wisata bersertifikat. Kehadiran tim BINUS menjadi sangat penting. Dengan pendekatan profesional yang berlandaskan empati, mereka mengusulkan solusi berbasis integrasi potensi lokal dan kolaborasi. Dibutuhkan organisasi kelautan yang formal dan independen untuk menyatukan pelaku transportasi, homestay, dan kuliner. Pemandu wisata diposisikan sebagai pemasar garis depan produk komunitas—sebuah strategi inklusif yang menjadikan setiap individu bagian dari solusi.

Diskusi yang berlangsung bukanlah formalitas belaka, melainkan ruang tumbuhnya harapan akan masa depan yang lebih baik. Para pelaku UMKM menunjukkan antusiasme saat dibahas skema layanan pariwisata terstruktur, mulai dari penyambutan hingga keberangkatan, yang diyakini akan meningkatkan kualitas layanan mereka. Dampak kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya dalam hal pekerjaan layak, pertumbuhan ekonomi, pembangunan komunitas berkelanjutan, dan kemitraan strategis. Transfer ilmu dari kampus terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap potensi lokal.

Kisah di Pulau Panggang menjadi pengingat bahwa pembangunan institusi yang strategis dan kolaboratif adalah kunci menuju pembangunan berkelanjutan. Melalui pendampingan ini, BINUS University menegaskan visinya sebagai institusi pendidikan kelas dunia yang aktif membina dan memberdayakan masyarakat dalam membangun dan melayani bangsa. Kehadiran komunitas “Panggang Mandiri Bahari” menjadi simbol harapan akan kemandirian dan kemajuan kawasan. Kolaborasi antara akademisi dan komunitas terbukti sebagai mesin penggerak perubahan positif yang paling kuat.-