Membedah Rahasia Desain Game: Membangun Fondasi Kreativitas di SMA Mardi Yuana

Setiap game yang memukau memiliki fondasi yang kuat, dan rahasia itu terletak pada kemampuan untuk membongkar apa yang membuatnya bekerja. Inilah esensi dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diinisiasi oleh BINUS University—sebuah misi untuk menanamkan benih kreativitas desain game sejak dini. Kisah ini bermula dari SMA Mardi Yuana Jakarta, tempat para pelajar antusias tidak hanya ingin bermain, tetapi juga mencipta. Inisiatif ini bukan sekadar pelatihan, melainkan investasi pada masa depan industri kreatif Indonesia.

Dilaksanakan oleh Dr. Galih Dea Pratama, S.Kom., M.Kom., dari School of Computer Science BINUS University, kegiatan bertajuk “Game Deconstruction as the Foundation of Game Design” ini mengajak siswa untuk mengubah perspektif—dari konsumen pasif menjadi desainer aktif. Melalui metode dekonstruksi, mereka diajak menganalisis mekanisme, gameplay, dan estetika dari game yang sudah ada. Di balik setiap controller dan layar, tersimpan ilmu dan seni yang bisa mereka kuasai.

Kegiatan dilaksanakan secara onsite pada 21 Juli 2025, dengan pendekatan pelatihan interaktif dan materi yang komprehensif. Siswa diajak langsung membedah elemen-elemen kunci dalam desain game, memahami bahasa game, dan mengidentifikasi formula keberhasilan sebuah karya. Evaluasi kualitatif dan kuesioner di akhir sesi menunjukkan bahwa materi terserap dengan baik dan meninggalkan kesan mendalam.

Dampaknya terasa nyata. Dalam setiap diskusi, terpancar semangat baru dan gairah untuk menjadikan Game Design sebagai jalur karier. Ini adalah implementasi nyata dari misi BINUS University untuk memberdayakan komunitas melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Meski ada usulan penyempurnaan seperti forum komunikasi yang lebih efektif, potensi keberlanjutan kegiatan ini sangat terbuka—terutama melalui saluran media sosial yang dapat memperluas jangkauan edukasi.

Kisah di SMA Mardi Yuana adalah satu babak dari komitmen berkelanjutan BINUS University dalam Community Empowerment. Dengan memberikan fondasi ilmu yang kokoh, kita tidak hanya melahirkan desainer game, tetapi juga problem-solvers dan inovator masa depan.-