Membuka Gerbang Digital: Pemberdayaan UMKM melalui Lynk.id

Di era digital yang bergerak begitu cepat, peluang untuk bertumbuh terbuka lebar, terutama bagi pelaku Usaha Mikro/Kecil (UMK). Namun, literasi digital sering kali menjadi tantangan yang membatasi potensi mereka. Melihat kesenjangan ini, dosen dari School of Computer Science BINUS University, Ghinaa Zain Nabiilah, S.Kom., M.Kom., tergerak untuk menjembatani jurang tersebut dengan cara melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Sebuah webinar berjudul “Jualan Produk Dengan Praktis Menggunakan Lynk.id” menjadi wadah pelatihan pemasaran digital yang dirancang khusus untuk para pelaku UMK. Kegiatan ini bukan sekadar transfer ilmu, melainkan aksi nyata dalam merealisasikan misi BINUS University untuk memberdayakan komunitas. Sebanyak 35 peserta mengikuti pelatihan secara daring pada 9 Juli 2025. Dengan pendekatan pelatihan yang interaktif, Ghinaa membimbing peserta memahami seluk-beluk produk digital, cara membuatnya, serta teknik pemasaran dan pengelolaan penjualan yang efektif menggunakan platform Lynk.id.

Fokus pada produk digital dan platform tersebut bukan tanpa alasan. Produk digital menawarkan keuntungan besar bagi UMKM, seperti biaya produksi yang rendah, tidak memerlukan stok fisik, dan potensi pendapatan pasif yang berkelanjutan. Transformasi pun mulai terlihat. Seorang penjahit kini tak hanya menjual baju, tetapi juga pola baju digital dalam format PDF. Seorang pengusaha kue melengkapi produknya dengan e-book resep. Mereka kini memiliki akses pasar yang lebih luas, operasional toko 24 jam, dan modal usaha yang lebih ringan.

Dampak emosional dari kegiatan ini sangat terasa. Ini bukan hanya tentang menjual produk, tetapi tentang memberi alat untuk meraih kemandirian dan keberlanjutan usaha di tengah persaingan digital. Kualitas sumber daya manusia pun meningkat, seiring dengan pemahaman dan keterampilan baru yang mereka peroleh.

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan ilmu dan wawasan yang dapat terus dikembangkan dan diterapkan dalam proses penjualan UMKM. Dukungan penuh dari Universitas Bina Nusantara sebagai penyedia dana tanpa biaya bagi peserta menegaskan komitmen institusi dalam mendukung inisiatif pemberdayaan. Dari sisi akademik, materi yang dibagikan juga memperkaya pengetahuan dan dapat diterapkan oleh mahasiswa maupun dosen lain dalam pengembangan kurikulum dan riset. Ini adalah siklus pemberdayaan: pengetahuan dari kampus mengalir ke masyarakat, dan pengalaman di lapangan memperkaya ilmu di kampus.

Webinar ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi dan komunitas dapat menciptakan lompatan besar dalam literasi dan pertumbuhan ekonomi digital. BINUS University percaya bahwa setiap ilmu yang dibagikan adalah investasi bagi masa depan bangsa, membantu pelaku UMK untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di pasar global. Kisah sukses Ghinaa dan para pelaku UMK ini adalah inspirasi bagi kita semua untuk terus berinovasi dan memberdayakan.-