Membuka Gerbang Digital : Pengenalan Python bagi UMKM dan Masyarakat Umum
Di tengah derasnya arus digitalisasi, kemampuan pemrograman bukan lagi menjadi kemewahan, melainkan kebutuhan mendasar untuk memberdayakan diri dan komunitas. Inilah yang menjadi semangat di balik program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Python: Pengenalan Bahasa Python bagi Pemula” yang dilaksanakan oleh Ibu Rini Wongso, S.Kom., M.TI., seorang dosen berdedikasi dari School of Computer Science, BINUS University. Program ini bukan sekadar transfer ilmu, melainkan sebuah jembatan harapan untuk komunitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat umum yang ingin belajar bagaimana cara membuat program sederhana. Kami percaya, dengan bekal literasi digital dan kemampuan coding dasar ini, mereka dapat menciptakan solusi cerdas yang relevan dengan tantangan sehari-hari, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan pada akhirnya, mendorong kemandirian komunitas di era serba teknologi.
Sebagai Perguruan Tinggi yang berkomitmen pada pengembangan masyarakat, BINUS University melalui program PkM ini memilih pendekatan yang humanis dan praktikal. Aktivitas ini dilaksanakan dalam bentuk Materi Online CDA, dengan metode yang mencakup Pendampingan dan Pelatihan. Kegiatan ini dihelat pada tanggal 31 Juli 2025, menjadikannya momen krusial bagi para peserta. Pertanyaannya, mengapa Python? Karena Python dikenal sebagai bahasa pemrograman yang relatif mudah dipelajari oleh pemula, menjadikannya pintu gerbang ideal bagi komunitas UMKM dan masyarakat umum yang bersemangat ingin belajar membuat program, namun belum memiliki pengalaman sebelumnya. Melalui pelatihan ini, harapan kami adalah melihat dampak nyata di mana setiap peserta dapat membuat program sederhana, membuka potensi baru bagi usaha dan kehidupan mereka.
Perjalanan edukatif ini dijiwai oleh semangat kolaborasi dan komitmen pendanaan sebesar Rp 5.000.000 dari Bina Nusantara University. Walaupun pelatihan telah selesai, aspirasi untuk keberlanjutan kegiatan ini sangat besar. Respon positif dari komunitas menunjukkan bahwa kebutuhan akan pelatihan lanjutan, atau training lebih, sangat diperlukan agar para peserta dapat mempergunakan pengetahuan ini secara lebih mendalam dan berkelanjutan, mengubah teori menjadi aplikasi nyata. Hal ini sesuai dengan misi kami untuk memberdayakan secara utuh, tidak hanya sebatas pengetahuan, namun hingga terwujudnya keterampilan yang matang.
Kami menyadari bahwa dampak emosional dari penguasaan teknologi ini tak ternilai harganya. Bagi banyak peserta UMKM, kemampuan membuat program sederhana adalah langkah awal untuk mengotomatisasi proses bisnis kecil mereka atau bahkan menciptakan produk digital pertama mereka. Ini adalah kisah tentang bagaimana ilmu komputer bertemu dengan semangat kewirausahaan, di mana setiap baris kode yang mereka pelajari berpotensi membuka peluang rezeki baru dan meningkatkan daya saing di pasar. Kisah ini menegaskan kembali peran BINUS University, diwakili oleh dedikasi dosen seperti Ibu Rini Wongso, dalam berkontribusi nyata pada Pengembangan Kualitas SDM nasional.
Kisah Pengenalan Python ini adalah sebuah testimoni nyata akan misi BINUS University untuk memberikan kontribusi terbaik pada pembangunan bangsa. Kami telah meletakkan fondasi yang kuat, memberikan materi yang dapat dipakai dalam pelatihan berikutnya, dan menyalakan api keingintahuan di hati para peserta. Namun, perjalanan masih panjang. Untuk terus mengalirkan inspirasi dan menguatkan fondasi literasi digital masyarakat, kami mengajak seluruh civitas akademika BINUS—dosen, mahasiswa, alumni—serta masyarakat luas untuk bersama-sama mendukung inisiatif Community Empowerment ini. Mari kita ciptakan lebih banyak cerita sukses, di mana teknologi menjadi alat pemersatu dan pemberdaya.-