Menginspirasi Masa Depan Data: Kisah Bakti Amirul Jabar sebagai Juri Lomba Data Analytics TECHFESTPengabdian kepada masyarakat bukan sekadar kewajiban akademis, melainkan panggilan hati untuk menabur benih pengetahuan di tengah komunitas. Di BINUS University, semangat ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan yang menghubungkan kecerdasan kampus dengan kebutuhan nyata di luar. Salah satu kisah inspiratif datang dari Bakti Amirul Jabar, S.Si., M.Kom., dosen dari School of Computer Science, yang baru-baru ini mengemban peran sebagai juri dalam Lomba Data Analytics Nasional bertajuk TECHFEST. Peran ini, yang dilaksanakan pada 26 November 2024, menjadi bukti konkret dari dedikasi BINUSIAN dalam mentransformasi pengetahuan menjadi aksi. Dalam kompetisi bergengsi bertema “MAGIC: Mastering Analytics & Graphics in Innovation Competitions,” Bakti Amirul Jabar berkontribusi sebagai penilai karya mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia. Meskipun berasal dari BINUS Jakarta, proses penjurian dilakukan secara online, membuka partisipasi seluas-luasnya tanpa batas geografis. Mengapa pengabdian dalam bentuk penjurian lomba analitik data ini begitu penting? Karena ini adalah langkah strategis dalam pengembangan kualitas SDM. Data Analytics merupakan kompetensi krusial di abad ke-21. Dengan menjadi juri, Bakti tidak hanya menilai, tetapi juga meningkatkan standar dan memotivasi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mereka ke level tertinggi. Dampak emosional dari kegiatan ini sangat terasa—setiap penilaian yang profesional menjadi bimbingan tidak langsung, membentuk pola pikir analitis dan menumbuhkan kepercayaan diri peserta untuk mengambil keputusan berbasis data. Kegiatan ini juga memberikan manfaat akademik bagi BINUS, dengan potensi pengayaan materi pembelajaran seperti Human Computer Interaction. Melalui metode moderasi kegiatan, Bakti menerapkan keahliannya untuk mengevaluasi karya peserta secara mendalam. Meskipun sifatnya adalah penjurian, kegiatan ini menjadi bentuk transfer pengetahuan yang efektif. Pelaksanaan tercatat berjalan baik, ditutup dengan pemberian sertifikat sebagai competition judge, menandakan profesionalisme dan pengakuan atas kontribusi yang diberikan. Harapan keberlanjutan kegiatan komunitas ini sangat besar, karena pengenalan teknologi seperti ini memerlukan kesinambungan. Kisah pengabdian ini merefleksikan nilai inti BINUS University: menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Kehadiran Bakti Amirul Jabar sebagai juri di TECHFEST adalah jembatan antara teori di ruang kelas dengan aplikasi di dunia nyata, menyiapkan talenta data terbaik untuk masa depan bangsa. Kami percaya, setiap ilmu yang dibagikan akan berlipat ganda menjadi kontribusi nyata. Ayo, telusuri lebih banyak kisah inspiratif dari Community Empowerment BINUS University dan temukan bagaimana Anda bisa ikut berkontribusi dalam gerakan pemberdayaan ini.

Pengabdian kepada masyarakat bukan sekadar kewajiban akademis, melainkan panggilan hati untuk menabur benih pengetahuan di tengah komunitas. Di BINUS University, semangat ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan yang menghubungkan kecerdasan kampus dengan kebutuhan nyata di luar. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Amirul Jabar, S.Si., M.Kom., dosen dari School of Computer Science, yang baru-baru ini mengemban peran sebagai juri dalam Lomba Data Analytics Nasional bertajuk TECHFEST.
Peran ini, yang dilaksanakan pada 26 November 2024, menjadi bukti konkret dari dedikasi BINUSIAN dalam mentransformasi pengetahuan menjadi aksi. Dalam kompetisi bergengsi bertema “MAGIC: Mastering Analytics & Graphics in Innovation Competitions,” Bakti Amirul Jabar berkontribusi sebagai penilai karya mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia. Meskipun berasal dari BINUS Jakarta, proses penjurian dilakukan secara online, membuka partisipasi seluas-luasnya tanpa batas geografis.
Mengapa pengabdian dalam bentuk penjurian lomba analitik data ini begitu penting? Karena ini adalah langkah strategis dalam pengembangan kualitas SDM. Data Analytics merupakan kompetensi krusial di abad ke-21. Dengan menjadi juri, Bakti tidak hanya menilai, tetapi juga meningkatkan standar dan memotivasi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mereka ke level tertinggi. Dampak emosional dari kegiatan ini sangat terasa—setiap penilaian yang profesional menjadi bimbingan tidak langsung, membentuk pola pikir analitis dan menumbuhkan kepercayaan diri peserta untuk mengambil keputusan berbasis data.
Kegiatan ini juga memberikan manfaat akademik bagi BINUS, dengan potensi pengayaan materi pembelajaran seperti Human Computer Interaction. Melalui metode moderasi kegiatan, Bakti menerapkan keahliannya untuk mengevaluasi karya peserta secara mendalam. Meskipun sifatnya adalah penjurian, kegiatan ini menjadi bentuk transfer pengetahuan yang efektif. Pelaksanaan tercatat berjalan baik, ditutup dengan pemberian sertifikat sebagai competition judge, menandakan profesionalisme dan pengakuan atas kontribusi yang diberikan.
Harapan keberlanjutan kegiatan komunitas ini sangat besar, karena pengenalan teknologi seperti ini memerlukan kesinambungan. Kisah pengabdian ini merefleksikan nilai inti BINUS University: menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Kehadiran Bakti Amirul Jabar sebagai juri di TECHFEST adalah jembatan antara teori di ruang kelas dengan aplikasi di dunia nyata, menyiapkan talenta data terbaik untuk masa depan bangsa.
Kami percaya, setiap ilmu yang dibagikan akan berlipat ganda menjadi kontribusi nyata. Ayo, telusuri lebih banyak kisah inspiratif dari Community Empowerment BINUS University dan temukan bagaimana Anda bisa ikut berkontribusi dalam gerakan pemberdayaan ini.-