Menguak Peran Diplomasi: Membangun Pemahaman Konflik Global Bersama Siswa SMA

Di tengah dinamika dunia yang terus berubah, pemahaman akan isu-isu global—terutama konflik internasional dan resolusi damainya—menjadi semakin krusial. Inilah yang mendorong tim dosen dan mahasiswa Hubungan Internasional (HI) BINUS University untuk melangkah maju, membawa pengetahuan akademis langsung ke tengah komunitas melalui sebuah kegiatan pengabdian masyarakat. Pada tanggal 1 Juli 2025, di Kampus Anggrek BINUS University, terselenggaralah sebuah Bootcamp Siswa SMA – Kelas Hubungan Internasional dengan tema yang sangat relevan: “International Conflict Resolution and the Role of Diplomacy”. Acara ini bukan sekadar transfer ilmu biasa, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan realitas diplomasi global, menegaskan komitmen BINUS terhadap Goal 4: Quality Education dari SDGs.

Dilaksanakan oleh Rhevy Adriade Putra, S.I.P., M.A., Ph.D. sebagai Ketua Tim Pengusul, bersama dengan Ganesh Aji Wicaksono, S.Sos., M.Sc., dan didukung oleh tim mahasiswa dari jurusan HI, kegiatan ini secara khusus menargetkan 27 siswa-siswi SMA. Melalui format penyuluhan (bootcamp), tim BINUS berupaya mengisi kebutuhan pemahaman siswa tentang topik yang kompleks ini. Mengapa pemahaman ini penting? Karena di pundak merekalah masa depan diplomasi Indonesia, dan bahkan global, akan diemban. Tim menyajikan materi kuliah singkat namun padat, mengupas tuntas definisi konflik, akar penyebabnya—mulai dari sumber daya, ideologi, identitas, hingga kekuasaan—serta berbagai strategi resolusi seperti negosiasi, arbitrase, serta diplomasi bilateral dan multilateral.

Kunci keberhasilan pendekatan ini terletak pada metode bagaimana materi disampaikan. Tim tidak hanya berhenti pada konsep-konsep abstrak. Untuk memberikan ilustrasi yang nyata dan mendalam, mereka menyuguhkan studi kasus singkat tentang konflik Laut Cina Selatan. Ini adalah momen “A-ha!” bagi para peserta, di mana mereka dapat melihat bagaimana teori yang baru dipelajari diaplikasikan dalam skenario geopolitik dunia nyata. Kegiatan ini berhasil mencapai tujuannya, tidak hanya meningkatkan pemahaman teoritis siswa, tetapi juga menumbuhkan rasa keterlibatan (engagement) dan keterampilan pembelajaran simulatif. Dengan alokasi biaya sebesar Rp5.000.000,00 dari jurusan, tim mampu memaksimalkan dampak edukatifnya.

Dampak dari kegiatan ini melampaui statistik. Bayangkan wajah-wajah siswa SMA yang tadinya mungkin merasa isu hubungan internasional terlalu jauh, kini berbinar karena mendapatkan pandangan baru tentang cara kerja dunia. Kegiatan ini berhasil memberikan kontribusi nyata pada Pendidikan Berkualitas (Goal 4 Quality Education). Pengalaman ini menjadi bekal berharga, membentuk pola pikir kritis dan analitis yang penting bagi warga negara global masa depan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti ini menegaskan misi BINUS University untuk memberdayakan komunitas dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan global, yang mana ini juga berlanjut sebagai pengayaan materi kuliah Global Security Architecture di BINUS.

Melihat antusiasme dan keberhasilan program ini, tim BINUS berencana untuk melanjutkan kegiatan dengan mitra, didorong oleh keputusan bersama dan tingginya permintaan masyarakat. Kisah ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi dan komunitas mampu menciptakan transformasi yang signifikan. Kami mengajak Anda—dosen, mahasiswa, dan seluruh masyarakat yang peduli—untuk terus mengikuti dan berpartisipasi dalam inisiatif Community Empowerment BINUS University berikutnya! Mari bersama-sama menjadi agen perubahan yang membawa edukasi berkualitas dan dampak nyata bagi masyarakat.-