Perancangan dan Pelaksanaan Pameran Graphic Memoir Bentara Budaya Jakarta

Sebagai bagian dari komitmen BINUS University dalam Community Empowerment, kami percaya bahwa seni memiliki kekuatan transformatif untuk merekam dan berbagi kisah hidup, terutama yang memiliki dampak mendalam bagi masyarakat. Di tengah derasnya arus informasi digital, ada kebutuhan mendesak untuk memperkenalkan dan mendalami disiplin ilmu sekuensial yang melampaui cerita fiksi—inilah yang melatarbelakangi kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Perancangan dan Pelaksanaan Pameran Graphic Memoir Bentara Budaya Jakarta”. Dilaksanakan oleh dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) kami, Johanes, B.A., M.Sn., kegiatan ini bukan hanya sekadar pameran seni, tetapi juga sebuah jembatan edukasi. Tujuannya adalah memperkenalkan Graphic Memoir sebagai alternatif seni sekuensial yang istimewa, karena berisikan pengalaman personal yang nyata—berbeda dari komik yang umumnya fiksi. Kami ingin membangkitkan kesadaran bahwa setiap memori individu di Indonesia layak diceritakan dan direkam menjadi karya visual yang abadi.
Aktivitas ini menyasar Masyarakat Umum dan dilaksanakan di jantung kota, yaitu Bentara Budaya Jakarta dari tanggal 7 Juli hingga 14 Juli. Mengapa fokus pada Graphic Memoir? Karena, seperti yang diidentifikasi oleh tim pelaksana, belum ada wacana dan pengenalan yang memadai mengenai memoir grafis dalam disiplin ilmu sekuensial di Indonesia. Di sinilah BINUS University melalui dosen kami hadir, bukan hanya sebagai akademisi, tetapi sebagai Panitia Acara yang proaktif. Bentuk pengabdian ini tidak terbatas pada pameran karya semata, tetapi juga mencakup format konsultasi/diskusi dan penjurian, sebagai metode untuk secara langsung melibatkan dan mengedukasi peserta. Dengan melibatkan dosen dari berbagai universitas, masyarakat awam, dan komikus profesional, kami berupaya menciptakan ruang interaktif, sehingga wacana grafik memoir dapat direspon secara langsung oleh 75 peserta yang hadir.
Pelaksanaan kegiatan yang berlangsung selama tujuh hari ini menjadi momentum bagi BINUS untuk menyalurkan energi edukatif dan inspiratif. Proses pameran ini, yang juga didukung oleh kolaborasi dengan Institut Kesenian Jakarta dan Institut Français Indonesia, sukses memantik antusiasme dari akademisi, komikus, dan masyarakat umum. Dampak emosionalnya terasa kuat: mereka menjadi lebih berani untuk berdiskusi dan bahkan membuat karya baru. Kisah-kisah nyata yang divisualisasikan dalam pameran menunjukkan kepada publik betapa berharganya narasi personal dalam memperkaya khazanah desain visual dan seni sekuensial kita. Setiap gambar dan panel komik bukan sekadar ilustrasi, melainkan cerminan dari identitas, perjuangan, dan keunikan masyarakat Indonesia, mengubah kenangan menjadi warisan yang dapat dilihat kapan saja.
Secara profesional, kegiatan ini menegaskan peran strategis BINUS University dan Fakultas Desain Komunikasi Visual (DKV) dalam mengisi kekosongan wacana akademik dan kreatif di bidang Desain. Dengan biaya program sebesar Rp150.000 dan didanai oleh Universitas Bina Nusantara, dampak yang dihasilkan jauh melampaui investasi finansial. Luaran yang dihasilkan adalah sebuah Pameran Seni yang membuka pintu bagi potensi keberlanjutan. Keberlanjutan ini diyakini ada, namun masih membutuhkan pelatihan lebih lanjut untuk kebutuhan ilmu desain lainnya. Ini berarti misi kami belum selesai; kami telah menanam benih kesadaran, dan kini saatnya untuk memupuknya.
Pameran Graphic Memoir Bentara Budaya Jakarta adalah narasi nyata dari visi BINUS University: mendorong kontribusi nyata yang memberdayakan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan seni. –