Teknik Presentasi Profesional dan Public Speaking Akademik
                        Di tengah hiruk pikuk tuntutan akademik dan profesional global, kemampuan berkomunikasi yang efektif telah menjadi mata uang tak ternilai. Namun, di balik keberanian di ruang kelas, tak sedikit akademisi—khususnya dosen muda—yang masih bergumul dengan rasa cemas saat harus berdiri di hadapan publik atau menyusun presentasi yang memukau. Ketidakmampuan ini, yang sering termanifestasi sebagai panik, keringat dingin, atau detak jantung cepat, adalah hambatan nyata dalam penyampaian ide-ide brilian. Menyadari celah penting ini, BINUS University melalui program Pengabdian kepada Masyarakat mengambil langkah nyata, menjembatani kesenjangan antara potensi dan performa. Program bertajuk “Teknik Presentasi Profesional & Public Speaking Akademik” ini bukan sekadar pelatihan biasa; ini adalah upaya tulus untuk memberdayakan insan akademik.
Inisiatif inspiratif ini dilaksanakan oleh Dr. Christiana Sidupa, S.Pd., M.Hum., seorang akademisi dari Digital Language Learning Center BINUS University. Beliau bersama BINUS berkolaborasi dengan ICMA (Ikatan Cendekiawan Muslim Akuntansi), sebuah komunitas dosen muda akuntansi dan akuntan profesional. Mereka merancang sebuah sesi pelatihan intensif untuk membekali para akademisi ini dengan teknik public speaking yang mumpuni dan struktur presentasi akademik yang teruji, memastikan pesan tersampaikan dengan jelas dan berdampak. Di era global, penguasaan kemampuan ini, terutama dalam Bahasa Inggris, menjadi sangat krusial untuk menghadapi tantangan di dunia internasional. Ini adalah cerminan misi BINUS untuk secara aktif berperan membantu masyarakat mencapai tujuan mereka melalui pengetahuan dan keterampilan.
Transformasi ini dihelat secara daring melalui aplikasi Zoom, menjangkau peserta dari berbagai lokasi, termasuk mitra ICMA di Pontianak, Kalimantan Barat. Acara berdurasi satu hari ini dilaksanakan pada 26 Juli 2025, menggunakan metode interaktif melalui paparan materi, diskusi, dan tanya jawab. Dalam sesi ini, Dr. Christiana Sidupa membongkar tuntas dua sub-topik utama: professional presentation technique dan academic public speaking. Lebih dari sekadar teori, materi ini bertujuan mengatasi hambatan yang sering dihadapi dosen dalam memaparkan gagasan, membangun kepercayaan diri, dan memastikan audiens—baik mahasiswa maupun kolega—dapat memahami pengetahuan dan ide secara komprehensif.
Kisah para dosen yang takut berbicara di depan umum mencerminkan sebuah kebutuhan emosional yang mendalam: kebutuhan untuk didengar dan dihargai. Public speaking bukan hanya tentang karier; ini adalah tentang pengembangan diri pribadi dan kemampuan untuk memengaruhi dunia sekitar. Ketika seorang dosen, yang merupakan sumber ilmu, mampu menyampaikan materi dengan penuh percaya diri dan struktur yang baik, dampak positifnya akan berlipat ganda—ilmu terserap, pemahaman terbangun, dan kualitas pendidikan meningkat. Luaran wajib dari kegiatan ini adalah materi pengayaan yang dapat terus digunakan oleh peserta, menjadi bekal jangka panjang untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan inspiratif. Kegiatan PkM ini menubuhkan komitmen BINUS untuk memberdayakan komunitas dengan keterampilan yang relevan, menempatkan empati pada kesulitan profesional mitra sebagai pendorong solusi.
Inisiatif PkM ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara universitas dan komunitas profesional dapat menjadi katalisator perubahan fundamental, mengubah kegugupan menjadi ketangkasan. Dengan total biaya pelaksanaan sebesar Rp5.413.200, setiap rupiah yang dikeluarkan diinvestasikan untuk membangun kapasitas diri dan kepercayaan diri para akademisi muda, yang pada akhirnya akan membentuk kualitas pendidikan masa depan Indonesia. Ini adalah kisah tentang bagaimana BINUS University, melalui keahlian para pengajar, terus melangkah maju dalam memenuhi janji pemberdayaan masyarakat.-