The 5 Whys Method: Jalan Pintas Menuju Solusi Tepat

Kita semua pernah menghadapi tantangan—baik dalam belajar, bekerja, maupun kehidupan sehari-hari. Seringkali, fokus kita terhenti pada gejala di permukaan, membuat solusi yang kita ambil hanya bersifat sementara. Namun, bagaimana jika ada sebuah “jalan pintas” yang sederhana namun ampuh untuk menemukan akar masalah sesungguhnya? Inilah yang menjadi semangat utama di balik kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari tim dosen dan mahasiswa BINUS University. Pada 09 Agustus 2025, tim kami yang dilaksanakan oleh Ibu Rini Setiawati dan beranggotakan mahasiswa berprestasi—melaksanakan penyuluhan bertajuk “The 5 Whys Method: Jalan Pintas Menuju Solusi Tepat” yang berlokasi di Binus Bekasi. Kegiatan ini bukan sekadar transfer ilmu, melainkan sebuah misi untuk menanamkan budaya critical thinking sejak dini, terutama bagi para siswa SMA Jabodetabek.

Kegiatan ini secara spesifik berfokus pada Metode 5 Whys, sebuah teknik pemecahan masalah yang berasal dari Sistem Produksi Toyota. Metode ini mengajarkan peserta untuk tidak mudah puas dengan jawaban pertama. Bayangkan, sebuah tim siswa mungkin awalnya mengeluh, “Mengapa nilai ujian kami menurun?” Jawaban cepatnya bisa jadi, “Karena kurang belajar.” Namun, metode 5 Whys mendorong mereka untuk bertanya, “Mengapa?” sebanyak lima kali secara berturut-turut. Lima kali “Mengapa” ini yang menjadi kunci. Dalam sesi yang interaktif, kami melihat langsung bagaimana wajah para siswa berubah saat mereka menyadari bahwa akar masalah mereka bukanlah “kurang belajar,” melainkan mungkin “kurangnya waktu istirahat yang efektif” atau bahkan “metode mengajar yang kurang relevan.” Sesi ini membuktikan bahwa solusi yang tepat hanya dapat ditemukan jika kita berani menggali lebih dalam melampaui gejala permukaan.

Lebih dari sekadar alat analisis, 5 Whys adalah cerminan dari human impact yang kami perjuangkan di BINUS University. Kami percaya bahwa setiap individu, termasuk siswa SMA, memiliki potensi luar biasa untuk menjadi problem-solver yang proaktif. Dengan menguasai teknik ini, mereka beralih dari pola pikir reaktif—hanya menanggapi masalah setelah terjadi—menjadi pola pikir proaktif—mencegah masalah sebelum muncul. Penyuluhan ini merupakan wujud nyata kontribusi BINUS terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goal 4: Quality Education dan Goal 8: Decent Work and Economic Growth, melalui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan pengambilan keputusan yang efektif.

Pelaksanaan PkM ini tidak hanya memberikan manfaat bagi komunitas sasaran, tetapi juga menjadi arena pembelajaran berharga bagi tim, terutama para mahasiswa Management (BBSUG). Mereka belajar mempraktikkan teori kepemimpinan dan strategi manajemen di lapangan, mengasah kemampuan people development mereka. Kegiatan ini didukung penuh oleh BINUS University sebagai bagian dari misi universitas untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Metode 5 Whys yang kami bagikan ini mudah diterapkan, memerlukan sumber daya minimal, namun memiliki potensi maksimal dalam mendorong perbaikan berkelanjutan di berbagai konteks. Kami berharap, bekal ini akan menjadi fondasi bagi para siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan solusi yang cerdas dan berakar.

Kisah ini adalah satu dari banyak langkah kecil namun signifikan yang diambil oleh keluarga besar BINUS University dalam upaya memberdayakan komunitas. Kami tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga agen perubahan yang mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara efektif di mana pun mereka berada. Bagaimana dengan Anda? Kami mengundang Anda, baik dosen, mahasiswa, maupun masyarakat umum, untuk bergabung dalam gerakan pemberdayaan ini. Pikirkanlah satu masalah kecil yang Anda hadapi hari ini, dan mulailah dengan pertanyaan sederhana: “Mengapa?”-