Memahami Cuaca, Merawat Bumi Bersama

Pada 29 Agustus 2025, BINUS University kembali menghadirkan sebuah program pengabdian masyarakat yang penuh makna melalui kegiatan penyuluhan bertajuk “Weather & Climate”. Acara ini dilaksanakan oleh Andyni Khosasih, dosen Program Studi Meteorologi dan Klimatologi, dan diikuti oleh jemaat GKI Sunter secara daring melalui platform Zoom. Meski hanya bertemu lewat layar, suasana hangat dan antusiasme peserta tetap terasa kuat, seakan jarak tidak lagi menjadi penghalang untuk belajar bersama.

Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk memahami perbedaan antara cuaca dan iklim, serta bagaimana perubahan keduanya memberi dampak nyata terhadap kehidupan sehari-hari. Penjelasan yang sederhana namun menyentuh membuat topik yang sering dianggap rumit ini menjadi lebih dekat dengan keseharian: dari hujan deras yang tiba-tiba mengguyur, hingga isu perubahan iklim yang semakin nyata kita rasakan.

Mengapa hal ini penting? Karena kesadaran akan cuaca dan iklim bukan hanya milik para akademisi, melainkan juga bagian dari pengetahuan yang perlu dipahami masyarakat luas. Dengan pengetahuan ini, setiap individu bisa lebih bijak dalam merespons perubahan lingkungan, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga keterlibatan dalam menjaga bumi untuk generasi mendatang. Di sinilah letak nilai human impact yang ingin ditegaskan—bahwa pengetahuan dapat melahirkan kepedulian, dan kepedulian dapat melahirkan aksi nyata.

Kegiatan ini tidak hanya sebatas transfer ilmu, tetapi juga membangun ruang refleksi bersama. Melalui diskusi interaktif, peserta merasa lebih terhubung dengan isu lingkungan global dan menyadari bahwa langkah kecil mereka—mengurangi penggunaan plastik, hemat energi, atau sekadar menanam pohon—memiliki kontribusi besar bagi masa depan bumi. BINUS University, melalui pengabdian masyarakat ini, ingin menegaskan bahwa perubahan positif selalu dimulai dari kesadaran individu.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen BINUS University dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat melalui edukasi yang inklusif. Dari ruang Zoom sederhana, semangat untuk memahami dan merawat bumi telah ditanamkan. Mari bersama-sama menjaga langkah kecil ini tetap berlanjut, karena masa depan bumi ada di tangan kita semua.