Dari Warung ke Wawasan: Ketika Nasi Uduk Menjadi Titik Awal Literasi Keuangan

Di balik aroma harum nasi uduk yang mengepul setiap pagi di sudut-sudut Kota Bekasi, tersimpan kisah perjuangan para pelaku usaha mikro yang tak kenal lelah membangun mimpi. Mereka bukan hanya penjual makanan, tetapi penjaga tradisi, penggerak ekonomi lokal, dan simbol ketangguhan masyarakat. Namun, di tengah semangat itu, ada satu tantangan yang kerap menghambat langkah mereka: pengelolaan keuangan yang belum terstruktur. Inilah titik awal BINUS University melangkah masuk, bukan sekadar sebagai institusi pendidikan, tetapi sebagai mitra pemberdayaan masyarakat.
Pada tanggal 5 Agustus 2025, sebuah kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Dasar-Dasar Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan untuk Usaha Mikro Nasi Uduk digelar di kampus BINUS @Bekasi. Dilaksanakan oleh Prof. Toto Rusmanto, MComm, PhD, kegiatan ini menghadirkan 50 pengusaha nasi uduk binaan Dinas Koperasi Kota Bekasi. Mereka datang dengan harapan, dan pulang dengan bekal pengetahuan yang mampu mengubah cara pandang terhadap bisnis mereka.
Mengapa kegiatan ini penting? Karena literasi keuangan bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan. Banyak pelaku UMKM yang belum memahami bagaimana mencatat pemasukan dan pengeluaran secara sistematis, apalagi menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan untuk evaluasi dan pengambilan keputusan. BINUS University, melalui program Community Empowerment, menjawab kebutuhan ini dengan pendekatan edukatif yang membumi. Apa yang ditawarkan bukan sekadar teori, melainkan solusi praktis yang relevan dengan realitas lapangan.
Pelatihan berlangsung interaktif, dengan metode seminar yang diselingi diskusi dan studi kasus. Prof. Toto tidak hanya berbicara sebagai akademisi, tetapi sebagai pendamping yang memahami denyut kehidupan UMKM. How kegiatan ini dijalankan mencerminkan nilai-nilai BINUS: empowering society, berbagi ilmu dengan empati, dan membangun kapasitas komunitas secara berkelanjutan. Evaluasi menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta, dan potensi keberlanjutan kegiatan melalui konsultasi lanjutan pun terbuka lebar.
Kisah ini bukan hanya tentang nasi uduk, tetapi tentang harapan yang dibungkus dalam lembar laporan keuangan. BINUS University percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Mari kita dukung lebih banyak kegiatan seperti ini, karena setiap warung, setiap usaha mikro, layak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dengan ilmu.-