Pembinaan Akuntansi Digital melalui Aplikasi Akuntansi pada UMKM PPKUKM Jakarta Barat

Di tengah semangat kewirausahaan yang membara di Jakarta Barat, banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyimpan sebuah tantangan tersembunyi. Di antara tumpukan bon dan catatan manual, atau bahkan tanpa pembukuan sama sekali, mereka kesulitan memetakan kesehatan finansial usahanya. Kondisi ini menjadi tembok tak terlihat yang menghalangi mereka untuk mengevaluasi kinerja, mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan, atau bahkan sekadar menyusun laporan sederhana untuk mitra bisnis. Akar permasalahannya jelas: rendahnya literasi akuntansi dan minimnya pemanfaatan teknologi digital.

Melihat kenyataan ini, BINUS University melalui School of Accounting tidak tinggal diam. Pada Sabtu, 5 Juli 2025, di ruang publik yang ramai di Mall Puri Indah, sebuah inisiatif pemberdayaan digelar dengan hangat dan terbuka. Dilaksanakan oleh Ka Tiong, seorang dosen berdedikasi dari Jurusan Akuntansi dan Keuangan, sebuah program bertajuk “Pembinaan Akuntansi Digital” secara khusus dirancang untuk para pelaku UMKM yang tergabung dalam PPKUKM Jakarta Barat. Misinya adalah menjembatani kesenjangan pengetahuan dan teknologi, mengubah kerumitan angka menjadi informasi yang mudah diakses dan berdaya guna.

Program yang dilaksanakan oleh Ka Tiong ini bukanlah sekadar seminar biasa, melainkan sebuah pendampingan terpadu yang menyentuh langsung kebutuhan para peserta. Tahap pertama dimulai dengan sosialisasi dan identifikasi, di mana tim dari BINUS University berusaha memahami profil dan kebutuhan pencatatan unik dari masing-masing UMKM. Berdasarkan pemahaman tersebut, tahap kedua dilanjutkan dengan pelatihan akuntansi dasar yang praktis—mulai dari cara mencatat transaksi hingga menyusun laporan laba rugi dan neraca sederhana. Puncaknya adalah pengenalan aplikasi akuntansi digital yang ramah pengguna, seperti Buku Kas atau Akuntansi UKM, yang dapat mengubah ponsel pintar menjadi asisten keuangan pribadi.

Dampak yang ingin dicapai dari program ini sangatlah fundamental. Ini adalah tentang transformasi dari pencatatan manual yang rentan kesalahan menjadi sistem digital yang rapi dan akurat. Bagi para pelaku UMKM, ini berarti sebuah lompatan besar: mereka kini memiliki kemampuan untuk “membaca” laporan keuangan usahanya sendiri, sebuah keahlian esensial untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih cerdas. Literasi akuntansi yang meningkat ini membuka pintu peluang yang sebelumnya tertutup, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tuntutan administrasi, meraih akses pembiayaan, dan mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.

Kisah pendampingan UMKM di Mall Puri Indah ini adalah wujud nyata dari komitmen BINUS University untuk hadir dan memberikan solusi di tengah masyarakat. Di bawah arahan dosen seperti Ka Tiong, ilmu akuntansi yang sering dianggap kaku menjadi alat pemberdayaan yang dinamis dan transformatif. Inisiatif ini membuktikan bahwa dengan sentuhan teknologi dan pendampingan yang tepat, setiap UMKM memiliki potensi untuk naik kelas dan berkembang lebih pesat.

Ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana BINUS University secara aktif memberdayakan komunitas lokal melalui program-program inovatif? Jelajahi lebih banyak cerita inspiratif di situs kami dan saksikan bagaimana kami berkontribusi dalam memajukan ekosistem wirausaha di Indonesia.-