Mendorong Asa, Merangkai Inovasi Lokal: Kisah Inspiratif dari Cimahi Motekar Awards 2025

Di balik hiruk pikuk agenda akademik, tersimpan semangat yang tak pernah padam dari insan BINUS University untuk merangkul dan memberdayakan masyarakat. Sebuah kisah nyata tentang dedikasi ini terukir melalui program pengabdian kepada masyarakat (PkM) bertajuk “Mendorong Inovasi Lokal Berbasis Pendidikan dan Lingkungan melalui Mentoring Program dalam Cimahi Motekar Awards (ChiMA) 2025”. Program yang dilaksanakan oleh Ibu Santika Syaravina dari Creativepreneurship Binus Business School ini bukan sekadar kegiatan formal, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan gagasan cemerlang para guru dan komunitas di Kota Cimahi dengan realitas solusi yang berdampak. Fokus kami adalah membimbing mereka untuk mengatasi tantangan nyata, seperti pengelolaan sampah yang belum efektif, rendahnya kesadaran lingkungan, hingga minimnya platform promosi untuk solusi lokal. Ini adalah perwujudan nyata dari misi BINUS dalam menopang pilar Smart Society dan Smart Living di Kota Cimahi.
Siapa yang menjadi aktor utama dalam kisah ini? Mereka adalah para guru SD, SMP, dan SMA di Kota Cimahi yang memiliki ide inovasi dan semangat untuk berubah. Dibawah arahan penuh komitmen dari Ibu Santika Syaravina, seorang Faculty Member dengan keahlian di bidang Entrepreneurship & Innovation, program ini menjadi ruang inkubasi bagi ide-ide lokal. Mengapa kegiatan ini krusial? Karena di dalamnya terkandung dampak nyata yang menyentuh hati dan lingkungan. Bayangkan, inovasi yang dipimpin guru seperti PETRA (Plastic to Ecobrick for Teaching, Recycling, Action) berhasil mengurangi volume sampah plastik hingga lebih dari 50% dalam satu tahun. Di sisi lain, Replika Biru memperkuat literasi dan kepedulian lingkungan siswa. Ini adalah bukti bahwa inovasi berbasis pendidikan dan lingkungan bukan lagi wacana, melainkan aksi yang menghasilkan perubahan yang terukur.
Aktivitas PkM yang berlokasi di Bandung ini dilaksanakan pada tanggal 04 Agustus 2025 dengan tipe Pendampingan Pengembangan Inovasi. Bagaimana kami memastikan inovasi ini berkelanjutan? Metodenya adalah sebuah proses terstruktur: dimulai dari seleksi proposal, evaluasi kelayakan dan dampak, hingga pendampingan design thinking dan perencanaan keberlanjutan. Pendampingan ini menjadi solusi untuk mengatasi kendala seperti keterbatasan sumber daya, keterampilan teknis, dan sinergi lintas pihak. Dengan kolaborasi strategis antara sekolah, pemerintah, dan sektor swasta, kami tidak hanya memberikan framework ide, tetapi juga menanamkan pola pikir untuk menciptakan model inovasi yang dapat direplikasi. Dengan pendanaan dari BINUS, program ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pendidikan berkualitas.
Apa hasil konkret dari sinergi ini? Yang pertama, lahirnya model inovasi yang teruji dan siap untuk diperluas. Yang kedua, penguatan jaringan kolaborasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Namun, yang paling berharga adalah tersemainya rasa tanggung jawab lingkungan dan semangat kreativitas di kalangan generasi muda. Melihat wajah-wajah penuh harap dari para guru dan siswa, dan menyaksikan bagaimana ide-ide sederhana mampu mengurangi setengah dari volume sampah plastik di sekolah mereka, memberikan pelajaran emosional yang mendalam: bahwa ilmu pengetahuan haruslah berujung pada aksi nyata yang memberdayakan. Kami percaya bahwa dengan memberdayakan komunitas pendidikan, kami telah berinvestasi pada masa depan yang lebih cerdas dan hijau.
Kisah dari Cimahi ini hanyalah satu fragmen dari ribuan upaya yang dilakukan BINUS University dalam mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami telah menghasilkan model inovasi yang replikatif, memperkuat kolaborasi, dan menumbuhkan kepedulian lingkungan. Inovasi adalah nyala api, dan pemberdayaan adalah bahan bakarnya. Kami mengajak Anda, para dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum, untuk menjadi bagian dari perjalanan inspiratif ini.-