Teknologi dan AI dalam Kehidupan Remaja: Bersahabat dengan AI

Teknologi, khususnya Kecerdasan Buatan (AI), telah meresap ke setiap sendi kehidupan, menawarkan kemudahan sekaligus tantangan baru—terutama bagi generasi muda. Menyikapi perkembangan ini, BINUS University kembali hadir melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), membawa misi edukasi yang mencerahkan. Kegiatan bertajuk “Teknologi dan AI dalam Kehidupan Remaja: Bersahabat dengan AI” diselenggarakan pada 14 Juli 2025, dengan tujuan utama memberdayakan siswa SMAN 35 Jakarta untuk menjadi pengguna AI yang cerdas, etis, dan bertanggung jawab. Martin Suhartana, S.Kom., M.TI., dosen dari Jurusan Computer Science, melaksanakan untuk pemahaman mendalam tentang teknologi masa depan kepada 36 peserta pelatihan.
Bagi seorang remaja, AI seperti ChatGPT sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari proses belajar. Namun, besarnya manfaat ini perlu diimbangi dengan kesadaran akan batasan dan etika penggunaan. Di sinilah BINUS hadir, bukan hanya sebagai penyedia ilmu, melainkan sebagai mentor. Dalam sesi sharing ini, fokus utama adalah membantu para siswa memahami apa itu AI, cara kerjanya, serta pengaruhnya dalam dunia pendidikan. Martin memaparkan materi dengan metode interaktif RICE (Role, Instruction, Constraint, Example), membimbing peserta untuk menyadari bahwa AI adalah alat bantu yang hebat, namun tidak sempurna. Ada sisi emosional yang terasa, yaitu ketika para remaja didorong untuk tidak kehilangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif mereka, karena AI, bagaimanapun, hanya mengolah data yang sudah ada.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan secara tatap muka di SMAN 35 Jakarta, menciptakan suasana belajar yang dinamis dan personal. Pelatihan ini adalah contoh nyata dari komitmen BINUS University dalam memberdayakan komunitas melalui transfer pengetahuan, bukan sekadar teori. Para peserta tidak hanya mendapatkan AI tools yang menunjang belajar mandiri, tetapi juga diajak untuk mengevaluasi jawaban AI menggunakan 4 kriteria: Kebenaran, Relevansi, Konsistensi, dan Logika. Sesi ini membekas, karena menumbuhkan human impact: kesadaran bahwa seorang manusia harus tetap skeptis dan selalu cek fakta agar tidak terjerumus pada halusinasi AI atau jawaban yang bias. Kita tidak hanya mengajarkan teknologi, tetapi mengajarkan integritas di era digital.
Keberhasilan program ini, yang diakhiri dengan post-test interaktif melalui Kahoot, menunjukkan tingginya antusiasme peserta. Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini memiliki dampak jangka panjang bagi komunitas akademik BINUS sendiri. Materi dan hasil PkM ini akan menjadi pengkayaan untuk mata kuliah di Computer Science, memastikan kurikulum selalu relevan dengan tantangan AI yang dihadapi oleh mahasiswa. Hal ini menggarisbawahi komitmen universitas dalam menjadikan setiap kegiatan PkM sebagai siklus pengetahuan yang terus berkembang. Kegiatan ini adalah perwujudan nyata dari peran institusi pendidikan tinggi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan menyelesaikan tantangan bisnis melalui edukasi teknologi.
Kisah inspiratif dari SMAN 35 Jakarta ini membuktikan bahwa BINUS University tidak pernah berhenti berkontribusi. Dengan semangat untuk mendidik dan memberdayakan, kami berharap para remaja dapat memanfaatkan AI secara optimal, menjadi pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab. Masa depan teknologi ada di tangan mereka, dan dengan bekal pemahaman yang etis, mereka siap bersaing di bidang global.