Membuka Gerbang Inovasi: Kisah Inspiratif “Techtopia” dan Pendanaan Start-up bagi Generasi Muda

Siapa sangka, di tengah hiruk pikuk persiapan kelulusan, para siswa SMA kelas 12 di Semarang dan sekitarnya justru sedang merancang masa depan yang jauh lebih ambisius: menjadi pendiri start-up. Inilah kisah dari “Techtopia”, sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat (P2M) yang digagas oleh BINUS University. Lebih dari sekadar acara, Techtopia adalah upaya nyata untuk menanamkan pemahaman bahwa jiwa wirausaha dan inovasi digital bisa dimulai bahkan sebelum menginjakkan kaki di bangku kuliah. Dilaksanakan oleh Bapak Parulian Januar Butarbutar, S.E., M.M., dari Digital Business Program BINUS Business School, inisiatif ini bukan hanya tentang transfer ilmu, melainkan tentang memberdayakan generasi muda untuk menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia masa depan.

Melalui kegiatan yang berfokus pada pengenalan memulai bisnis start-up sejak lulus SMA dan pilihan pendanaan, BINUS menyentuh isu krusial yang sering dihadapi wirausahawan pemula: permodalan dan pengelolaan keuangan. Kita semua tahu, UMKM adalah pilar ekonomi, namun banyak yang terhambat karena keterbatasan modal dan minimnya pengetahuan tentang opsi pendanaan yang tersedia. Ironisnya, kurangnya literasi ini tak jarang membuat pelaku usaha terjerat pinjaman ilegal. Dengan Techtopia, yang dilaksanakan pada 26 Juli 2025 di BINUS Semarang, fokusnya adalah memberikan pemahaman praktis agar para siswa ini kelak tidak hanya berani merintis usaha, tetapi juga mampu mengelola keuangan secara profesional dan memilih pendanaan yang paling tepat untuk perkembangan bisnis mereka.

Pendekatan yang diterapkan dalam workshop satu hari ini dirancang secara interaktif dan mendalam. Narasumber memberikan ceramah mengenai pentingnya pengelolaan keuangan, diikuti diskusi kelompok untuk memecahkan kasus nyata yang sering dihadapi pelaku UMKM, dan diakhiri dengan sesi tanya jawab terbuka. Namun, ada sisi humanis yang tersentuh di sini. Para siswa yang awalnya memiliki keterbatasan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan kini mendapatkan insight vital tentang memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, serta strategi perencanaan keuangan jangka panjang. Walau durasi sesi materi yang hanya 45 menit sempat menjadi kendala, keberhasilan kegiatan ini terukur dari peningkatan pemahaman peserta dalam memilih pendanaan yang cocok untuk usaha mereka.

Keberhasilan Techtopia melahirkan dua hasil pembelajaran utama: peserta memahami pentingnya memulai usaha dan pilihan pendanaan untuk mengembangkan bisnis, serta mampu memilih pendanaan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini adalah langkah awal yang inspiratif. Dengan membawa materi “Funding for Start-up”, yang merupakan bagian dari mata kuliah Digital Business di BINUS Semarang, kegiatan P2M ini secara langsung menunjukkan komitmen BINUS University untuk mengintegrasikan ilmu akademik dengan kebutuhan pemberdayaan masyarakat. BINUS tidak hanya mendidik di kelas, tetapi juga turun langsung ke komunitas untuk membentuk wirausahawan yang berkesadaran, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.

Kisah Techtopia adalah cerminan misi BINUS dalam memberdayakan komunitas dan menunjukkan bahwa investasi terbesar adalah pada pengetahuan dan kapasitas sumber daya manusia. Kegiatan ini telah berhasil memberikan pemahaman dan pengetahuan praktis kepada siswa SMA kelas 12 untuk merintis usaha dan menguasai ilmu pendanaan. Para siswa ini tidak hanya menerima ilmu, tetapi terinspirasi untuk menjadi pencipta lapangan kerja, bukan sekadar pencari kerja. Kami berharap, ilmu yang didapatkan akan menjadi bekal nyata bagi mereka untuk memulai merintis usaha. Kisah ini membuktikan bahwa dengan kolaborasi antara akademisi dan generasi muda, kita dapat membuka gerbang menuju masa depan yang dipenuhi inovasi dan kemandirian ekonomi.-