Membangun Mimpi Wirausaha Kuliner Muda: Kisah Inspiratif dari Workshop Foodpreneur

Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah jembatan yang menghubungkan ilmu di ruang kuliah dengan kebutuhan nyata di tengah masyarakat. Di tengah geliat ekonomi kreatif, sektor kuliner telah menjadi lahan subur bagi inovasi dan kemandirian finansial. Inilah yang melandasi kegiatan Workshop Table Manner dan Edukasi Foodpreneur yang dilaksanakan oleh dosen Agung Gita Subakti dan mahasiswa Business Hotel Management (BHM) BINUS University. Kami percaya, bibit wirausaha harus disemai sejak dini, dan melalui kegiatan ini, BINUS bertekad menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekosistem usaha kecil yang tangguh. Apa yang kami lakukan bukan sekadar transfer ilmu, melainkan upaya menanamkan mentalitas wirausaha yang kreatif dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Kisah inspiratif ini berpusat pada sekelompok pelajar dari SMAI Al Azhar Summarecon Bekasi, yang menjadi penerima manfaat utama dari PkM ini. Pada tanggal 10 Juli 2025, para siswa berkumpul di Lab Cafe BHM BINUS Bekasi. Ruangan lab yang biasanya menjadi tempat praktik mahasiswa BHM, hari itu berubah menjadi kawah candradimuka di mana tujuh mahasiswa BHM berperan sebagai mentor dan fasilitator. Momen ini bukan sekadar detail waktu dan tempat; ini adalah saksi bisu dari semangat kolaborasi antar-generasi. Para mentor berbagi wawasan mulai dari pengenalan industri Food & Beverage (F&B), dasar-dasar penentuan harga, hingga teknik pemasaran sederhana menggunakan media sosial.

Mengapa edukasi foodpreneur ini begitu penting? Jawabannya terletak pada dampak yang jauh melampaui kemampuan teknis. Kegiatan ini memberikan bekal pengetahuan untuk menciptakan dan mengelola usaha makanan dan minuman secara mandiri dan berkelanjutan, sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter esensial. Peserta tak hanya belajar cara membuat produk kuliner sederhana yang bisa jadi usaha rumahan, tapi juga diasah untuk menjadi pribadi yang disiplin, tangguh, berorientasi pada solusi, dan beretika. Kami melihat antusiasme tinggi dan keterlibatan aktif dari peserta, sebuah indikasi bahwa semangat kemandirian dan kreativitas telah tertanam kuat, mendorong mereka untuk lebih percaya diri memulai langkah pertama sebagai foodpreneur. Ini adalah investasi karakter yang akan memperkuat ketahanan ekonomi pribadi dan keluarga mereka di masa depan.

Melalui sesi praktik langsung, para pelajar diajak menyusun formula sederhana yang efektif. Dari pengembangan ide produk yang sesuai tren pasar, membangun branding yang menarik, hingga strategi promosi digital—semua dikemas secara praktis. Edukasi ini juga menyoroti aspek tanggung jawab sosial, seperti penggunaan bahan lokal dan pengurangan limbah makanan. Dengan demikian, wirausaha yang mereka bangun kelak bukan hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Kami percaya, dengan bekal ini, mereka tak hanya sekadar menjadi pelaku bisnis, melainkan agen perubahan yang mampu memanfaatkan potensi lokal untuk kemajuan bersama.

Kisah ini adalah sekelumit refleksi dari komitmen Tri Dharma Perguruan Tinggi BINUS University dalam memberdayakan komunitas. Edukasi foodpreneur telah terbukti menjadi langkah strategis yang layak untuk terus dikembangkan dan diperluas jangkauannya. Kami di BINUS akan terus berkomitmen menjadi katalisator dalam membentuk mentalitas wirausaha yang adaptif terhadap perubahan zaman.