Membebaskan Diri dari Ragu dan Lemah

Pernahkah Anda merasa terbelenggu oleh kelemahan dan keraguan diri sendiri? Dalam perjalanan hidup, rintangan adalah kepastian, dan seringkali, hambatan terbesar justru datang dari dalam—mulai dari rasa malas, takut, marah, hingga kesombongan yang menjauhkan kita dari potensi sejati. Menyadari tantangan internal inilah yang mendorong tim dosen dari Program Studi Teknik Industri BINUS University untuk meluncurkan sebuah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang relevan dan berjiwa merdeka. Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan wadah untuk menanamkan prinsip bahwa keyakinan yang tak tergoyahkan adalah kunci utama untuk menjadi pemenang dalam hidup. Inilah kisah inspiratif dari para akademisi yang bertekad memberdayakan komunitas melalui pengetahuan dan semangat yang membara.

Kegiatan PkM bertajuk “Merdeka Mengatasi kelemahan dan keraguan diri sendiri” ini diinisiasi dan dipimpin langsung oleh Bapak Ivander, S.T., M.T., dosen Teknik Industri BINUS University. Mengusung judul lengkap “Merdeka Mengatasi kelemahan dan keraguan diri sendiri melalui kepercayaan yang kuat”, PkM ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum agar mampu menghadapi kesulitan hidup dengan hati yang gembira dan tanpa ragu. Esensinya adalah pelatihan onsite yang berfokus pada diskusi, sharing, dan pelatihan untuk membantu peserta memahami pentingnya semangat berjuang bersama dan menerapkannya dalam keseharian, baik secara pribadi maupun sosial. Sebuah langkah nyata BINUS dalam membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan sekitar.

Momen penting ini terjadi pada Minggu, 24 Agustus 2025, dimulai pukul 10.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian rencana yang telah disusun sejak awal bulan. Tim PkM memilih untuk mengadakan acara ini secara tatap muka di Rumah Bapak Teddy, bertempat di wilayah Kemanggisan, Jakarta. Format offline dinilai krusial untuk menumbuhkan keterlibatan aktif dan transfer energi positif yang maksimal di antara target peserta, yaitu masyarakat umum dari kalangan dewasa dan anak-anak. Dengan melibatkan mitra program Soka Gakkai Indonesia, kegiatan ini berhasil menjangkau masyarakat umum dan terlaksana dengan total 17 peserta yang antusias.

Mengapa topik ini begitu mendesak? Karena untuk mencapai hasil optimal dan menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari, setiap individu harus memiliki pemahaman yang tepat tentang rintangan diri. Human impact dari PkM ini sangat dalam: melalui pendekatan yang berfokus pada keyakinan tak tergoyahkan, kegiatan ini secara emosional memampukan masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengatasi “10 rintangan dalam diri sendiri”—seperti keputusasaan, ketakutan, dan keraguan. Dengan bekal ini, peserta diharapkan dapat membuat setiap langkah menjadi lebih terarah, bermakna, dan didasari pertimbangan matang. Inilah cara BINUS University, khususnya Teknik Industri, mewujudkan misinya: tidak hanya menghasilkan lulusan berprestasi, tetapi juga berperan aktif memberdayakan komunitas untuk membebaskan diri dari belenggu internal.

Tim PkM yang dilaksanakan oleh Bapak Ivander telah menunjukkan bagaimana sebuah kegiatan pengabdian dapat diimplementasikan, mulai dari brainstorming ide, penentuan topik yang relevan dengan tren masa kini, hingga pelaksanaan yang melibatkan diskusi mendalam. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah Materi P2M (Pengabdian kepada Masyarakat). Ini menegaskan bahwa BINUS University berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam kegiatan yang tidak hanya berbasis keilmuan—seperti bidang Ergonomic & Decision Support System yang menjadi keahlian beliau—tetapi juga berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.