Teknik Foto Produk dan Edit Foto Produk

Apa jadinya jika produk lokal unggulan sebuah desa—dibuat dengan hati dan tradisi—terkendala menembus pasar yang lebih luas hanya karena tampilan visual? Inilah tantangan yang dihadapi oleh Desa Mangunkerta, sebuah desa pertanian di Kabupaten Cianjur. Desa ini, yang juga tengah berjuang pulih dari dampak gempa bumi, memiliki kegiatan ekonomi sampingan yang vital: produksi camilan dan kuliner skala kecil. Melihat potensi besar ini, BINUS University melalui inisiatif Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) hadir membawa solusi digital yang inklusif, membuktikan bahwa pemberdayaan berbasis teknologi tidak harus mahal.
Kisah inspiratif ini dilaksanakan oleh Muhammad Maulana Ramadhan, S.Kom., M.Kom., dosen dari School of Computer Science (SOCS) dengan keahlian di bidang Multimedia. Meski produk mereka berkualitas, warga Mangunkerta belum terbiasa dengan standar pemasaran digital. Akibatnya, foto-foto produk mereka kurang menarik secara visual di platform modern. Misi bertajuk “Teknik Foto Produk dan Edit Foto Produk” ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pendapatan, tetapi juga sejalan dengan komitmen global terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goals 8: Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta Goals 10: Mengurangi ketimpangan.
Pelatihan yang dilaksanakan pada 12 Juli 2025 ini berfokus pada efisiensi dan ketersediaan. Bapak Muhammad Maulana dan tim mengajarkan teknik fotografi produk yang mudah diakses menggunakan alat yang sudah dimiliki warga, seperti kertas karton, meja biasa, dan yang paling utama, kamera ponsel. Ini adalah demonstrasi nyata dari implementasi Teknologi Tepat Guna. Selain teknik pengambilan gambar, warga juga dilatih mengedit dan mempercantik foto menggunakan aplikasi berbasis web gratis, sehingga mereka bisa menghasilkan tampilan yang bersih dan profesional tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk perangkat mahal.
Dampak dari kegiatan ini terasa langsung dan nyata. Di akhir sesi, terlihat peningkatan keterampilan yang signifikan; banyak peserta berhasil menghasilkan foto produk yang jauh lebih bersih, menarik, dan mampu merepresentasikan kualitas produk mereka dengan lebih baik. Inilah esensi dari Community Empowerment: memberikan pengetahuan yang berkelanjutan dan memberdayakan komunitas untuk beradaptasi dengan tuntutan zaman. Keterampilan ini kini menjadi modal berharga bagi warga Mangunkerta untuk memasarkan camilan lokal mereka secara daring, mengubah ponsel yang mereka miliki menjadi studio pemasaran pribadi.
Kisah dari Desa Mangunkerta ini adalah cerminan dari misi BINUS University dalam menghasilkan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Kami percaya bahwa pendidikan dan teknologi adalah kunci untuk membuka peluang ekonomi baru dan mengurangi ketimpangan di berbagai lapisan masyarakat.-