Menata Imajinasi, Mewujudkan Visi: Workshop Moodboard Desain Interior di Malang

Sebagai institusi pendidikan, BINUS University selalu berupaya menjembatani pengetahuan akademis dengan kebutuhan nyata masyarakat. Inilah inti dari misi Community Empowerment kami. Kali ini, kami berbagi kisah dari sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pengembangan keterampilan kreatif generasi muda di Malang. Workshop bertajuk “Pengenalan Moodboard: Sebagai Media Kreatif dan Komunikatif Desain Interior bagi Siswa SMA di Malang” ini bukan sekadar sesi pengajaran teknis, melainkan tentang membuka pintu imajinasi dan memberikan alat yang kuat bagi siswa untuk mulai menuangkan visi desain mereka. Kisah ini menjadi bukti bagaimana kemitraan edukatif dapat menumbuhkan bibit-bibit desainer masa depan, selaras dengan tujuan SDGs ke-17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Mengapa kegiatan ini diselenggarakan? Tim pengusul yang dilaksanakan oleh Ibu Brainnisa Ramadhani Nur Nisrina, S.Ds., M.Ds., dari Jurusan Desain Interior BINUS University, melihat potensi besar pada pelajar SMA di Malang yang memiliki minat di bidang seni dan desain. Tantangan terbesar dalam desain adalah mengkomunikasikan ide, konsep, dan suasana hati secara efektif. Di sinilah moodboard mengambil peran sentral. Sebagai alat bantu visual esensial, moodboard membantu menyampaikan gagasan desain dan atmosfer selama fase pengembangan. Dengan memahami cara kerja moodboard, siswa tidak hanya belajar tentang desain interior, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir visual, ekspresi ide, dan kemampuan presentasi—fondasi penting di industri kreatif. Dampak emosionalnya terasa jelas: keahlian ini membangun rasa percaya diri mereka dalam menuangkan gagasan desain yang unik.

Kegiatan ini dipimpin oleh Ibu Brainnisa bersama mahasiswa Nicholas Andersen. Workshop berlangsung selama satu hari pada Kamis, 17 Juli 2025, secara onsite di Ruang SB05 Kampus BINUS @Malang. Dengan total 30 peserta dari kalangan pelajar SMA, kegiatan ini mengambil bentuk pelatihan partisipatif dan edukatif. Metode yang digunakan mencakup pengenalan teori, demonstrasi langsung, serta sesi praktik membuat moodboard baik secara individu maupun kelompok. Peserta aktif diajak memilih tema dan menyusun moodboard yang merefleksikan konsep desain interior tertentu, seperti Cafe Design yang juga menjadi bagian dari materi kuliah pengayaan.

Lantas, apa hasil yang dicapai? Indikator keberhasilan workshop ini adalah tercapainya pemahaman dasar mengenai pengenalan dan pembuatan moodboard sebagai media kreatif dan komunikatif dalam bidang interior. Para siswa tidak hanya memahami fungsinya sebagai alat bantu dalam proses desain dan komunikasi, tetapi juga mendapatkan wawasan awal tentang dunia desain interior serta meningkatkan apresiasi mereka terhadap proses kreatif. Kegiatan ini memberikan pengalaman nyata yang menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan potensi studi dan karier di industri kreatif. Ini adalah langkah awal yang inspiratif, membuktikan bahwa pemberdayaan dapat dilakukan melalui penyediaan “alat” yang memampukan seseorang untuk berkreasi dan berkomunikasi secara visual.

Kisah ini menegaskan kembali komitmen BINUS University dalam berperan aktif memberdayakan masyarakat melalui transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan. Melalui inisiatif seperti Workshop Pengenalan Moodboard ini, kami tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga menanamkan semangat untuk berpikir kreatif dan inovatif. Kami percaya, setiap ilmu yang diajarkan dan setiap keterampilan yang diasah akan menjadi bekal berharga bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka. Keberhasilan workshop ini, yang turut diperkaya sebagai materi kuliah Interior Design II di BINUS, menunjukkan sinergi yang kuat antara pengabdian masyarakat dan pengembangan kurikulum akademis.-