Kesehatan Mental Pekerja Migran Indonesia: Menjaga Asa di Tanah Rantau

Bekerja di luar negeri kerap dipandang sebagai jalan menuju kehidupan yang lebih baik. Namun, di balik cerita keberhasilan, banyak pekerja migran Indonesia (PMI) yang menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesehatan mental mereka. Kesepian, tekanan kerja, dan keterbatasan akses dukungan psikologis menjadi realitas sehari-hari yang kerap tersembunyi. Menyadari hal ini, BINUS University melalui Fakultas Humaniora melaksanakan diskusi panel bertajuk “Kesehatan Mental Pekerja Migran Indonesia” pada 1–2 Agustus 2025 di Ibu Kota Nusantara (IKN), bersama komunitas diaspora global.
Kegiatan ini didampingi oleh Farah Mutiasari Djalal, S.Psi., M.Sc., Ph.D., dosen Psikologi BINUS University dengan keahlian di bidang Psikologi Linguistik dan Kognitif. Beliau membagikan wawasan tentang bagaimana tekanan psikologis dapat berdampak langsung pada kesejahteraan dan produktivitas PMI. Diskusi ini menjadi ruang refleksi kolektif, di mana isu yang sering terpinggirkan kini diangkat ke permukaan dengan pendekatan ilmiah sekaligus humanis.
Para peserta—yang terdiri dari anggota diaspora global dan perwakilan komunitas PMI mendiskusikan pengalaman nyata mereka. Banyak yang menceritakan perasaan terisolasi di negeri orang, hingga keterbatasan fasilitas kesehatan mental yang membuat mereka harus berjuang sendiri. Suasana penuh empati ini memperlihatkan bahwa masalah kesehatan mental bukanlah beban pribadi semata, melainkan isu sosial yang membutuhkan perhatian bersama.
Hasil diskusi panel ini tidak berhenti pada wacana. Luaran yang dihasilkan berupa pertimbangan regulasi kesehatan mental bagi pekerja migran Indonesia, yang dapat menjadi acuan bagi pemangku kebijakan. Regulasi ini diharapkan mampu menghadirkan sistem perlindungan yang lebih menyeluruh, sehingga para PMI tidak hanya terlindungi secara fisik, tetapi juga didukung secara psikologis dalam menjalani kehidupan di luar negeri.
Melalui kegiatan ini, BINUS University menegaskan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat global dengan menghadirkan ilmu yang berdampak nyata pada kehidupan. Mari bersama kita dukung pekerja migran Indonesia agar tetap sehat secara mental, kuat secara emosional, dan berdaya menghadapi tantangan di tanah rantau.
–