Mengukir Jejak Keberlanjutan: Sinergi BINUS University dan Universiti Kuala Lumpur

Di tengah hiruk pikuk agenda global 2030, perguruan tinggi memegang peran krusial, tak hanya sebagai menara gading ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pilar pembentuk generasi pemimpin masa depan yang berkesadaran akan isu keberlanjutan atau sustainability. Inilah inti dari semangat yang diusung dalam kegiatan Sharing of Experience: BINUS Sustainability Agenda, sebuah inisiatif pengabdian kepada masyarakat (PkM) bertipe PkM Internasional. Kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen BINUS University untuk tidak hanya menerapkan praktik keberlanjutan terbaik di kampusnya, tetapi juga untuk berbagi pengalaman tersebut di kancah global. Misi kami jelas: memastikan bahwa setiap langkah akademik dan kelembagaan senantiasa selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs), dan momen sinergi dengan mitra internasional adalah salah satu cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Kisah inspiratif ini berpusat pada kunjungan Universiti Kuala Lumpur (UniKL), Malaysia, ke BINUS University untuk melakukan studi banding dan benchmarking tentang agenda keberlanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Aninda Rahmasari dari International Relations, FHUM BINUS University, bersama tim yang berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan perwakilan UniKL, Dr. Nadia Razali dan Dr. Amelia binti MD Som. Sesi tatap muka yang hangat dan profesional ini dilangsungkan pada 3 Juli 2025 di meeting room Olive, BINUS Square, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kehadiran mereka di kampus kami adalah bukti bahwa kemitraan internasional antar-institusi pendidikan tinggi menjadi kunci utama untuk mendorong kemajuan kolektif dalam isu-isu krusial seperti keberlanjutan.
Pada dasarnya, penetapan peran perguruan tinggi dalam peta jalan SDGs global sangatlah kontekstual, bergantung pada kebijakan setiap negara, sementara standar global masih terus dicari. BINUS, yang telah aktif dalam sistem perangkingan internasional seperti Times Higher Education University Impact Rankings (THE UIR), QS Sustainability, dan UI GreenMetric, memiliki pengalaman berharga dalam menerjemahkan nilai dan prinsip sustainability ke dalam program dan aktivitas akademik. Sesi ini memfasilitasi pertukaran informasi mengenai implementasi prinsip keberlanjutan, capaian yang telah diraih, hingga identifikasi best practices yang sesuai untuk institusi pendidikan tinggi. Dampak emosionalnya terletak pada pemahaman bahwa kolaborasi ini bukan sekadar pertemuan formal, melainkan upaya bersama untuk memastikan pendidikan yang kita berikan hari ini melahirkan dampak positif jangka panjang bagi komunitas dan planet kita—sejalan dengan nilai SDGs 4 (Quality Education), 11 (Sustainable Cities and Communities), dan 17 (Partnerships to achieve the Goal).
Metode pelaksanaannya mencakup paparan komprehensif dari BINUS, diikuti dengan sesi diskusi dan tanya jawab interaktif. Luaran yang diperoleh sangat konkret: UniKL mendapatkan poin masukan penting untuk rencana implementasi sustainability mereka, khususnya dalam menyelaraskan praktik keberlanjutan dengan ciri khas akademik. Selain itu, pertemuan ini membuka pintu bagi ide kolaborasi lanjutan di bidang keberlanjutan antara kedua universitas. Rencana tindak lanjut UniKL mencakup koordinasi internal untuk mengidentifikasi prioritas SDGs, mendiskusikan kontribusi relevan dari tiap fakultas, dan menyelaraskan praktik dengan perkembangan eksternal seperti isu-isu hijau global. Inilah bukti bahwa semangat berbagi dapat menghasilkan peta jalan yang jelas, membuktikan bahwa pemberdayaan komunitas dapat dimulai dari level institusional dan bertransmisi melintasi batas negara.
Sinergi antara BINUS University dan Universiti Kuala Lumpur ini adalah sebuah narasi tentang inspirasi dan aksi nyata dalam mewujudkan kampus yang berkelanjutan. Kami percaya, dengan berbagi pengalaman dan praktik terbaik, kita bersama-sama dapat memajukan peran pendidikan tinggi dalam mencapai tujuan global. Komitmen BINUS untuk memberdayakan komunitas melalui penyebaran pengetahuan dan praktik keberlanjutan tidak akan berhenti di sini. –