Kolaborasi BINUS dan UMKM Jakarta Barat di Festival Jakarta Great Sale 2025

Di balik hiruk pikuk Jakarta sebagai “Kota Global dan Berbudaya,” tersimpan semangat pantang menyerah para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi denyut nadi perekonomian lokal. BINUS University, melalui unit Teach For Indonesia (TFI), School of Accounting, dan Jurusan Ilmu Komunikasi, meyakini bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mendorong kemajuan. Inilah yang melandasi keikutsertaan kami dalam Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2025, yang diadakan Suku Dinas PPKUKM Jakarta Barat. Kami hadir dengan satu misi kemanusiaan: memberdayakan UMKM, khususnya perajin binaan Dekranasda Jakarta Barat, yang fokus pada “Fashion Etnik & Kriya Lokal Keren”. Kami tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga harapan, untuk memastikan bahwa karya-karya lokal ini tidak hanya bertahan, tetapi juga bersinar di panggung yang lebih besar.
Cerita pemberdayaan ini terwujud dalam program BINUS Scale Up, sebuah inisiatif yang dirancang untuk mengatasi tantangan nyata yang dihadapi para pengusaha lokal. Selama empat hari, dari tanggal 3 hingga 6 Juli 2025, di Puri Indah Mall, dilaksanakan oleh tim kami yang terdiri dari dosen, seperti Dr. Meilani Dhamayanti, S.Sos., M.Si., dan mahasiswa. Kami menjadi pendamping sekaligus mentor bagi peserta UMKM. Kami melihat langsung, dari dekat, bagaimana kompleks dan beragamnya permasalahan setiap UMKM di ranah digital marketing. Ada kisah perajin batik yang produknya luar biasa (seperti Batik Boror atau Firdaus Batik) tetapi belum optimal dalam memanfaatkan media sosial, dan ada pula produsen aksesori (seperti Naras Bead atau D’Loeng Ana Jewel) yang memerlukan panduan praktis tentang pelaporan keuangan dan perpajakan. Pendekatan kami meliputi seminar, workshop, dan konsultasi, yang secara intensif memberikan pendampingan praktis di bidang tersebut.
Inti dari kegiatan ini, yang kami lakukan di lapangan (Mall Puri Indah), adalah membangun jembatan antara semangat tradisional dan kebutuhan dunia modern. Ini adalah narasi tentang bagaimana pengetahuan akademik bisa memberikan dampak nyata pada kehidupan seseorang—sebuah human impact. Tujuan kami jelas: meningkatkan literasi keuangan dan keterampilan promosi digital bagi para UMKM ini, sehingga mereka dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Kami tidak sekadar memberikan teori; kami berinteraksi, mendengarkan, dan merancang solusi yang sesuai dengan kebutuhan unik setiap peserta, mulai dari produsen fashion seperti Tjempaka Gading hingga kerajinan tangan seperti Kem Friend Creative. Kolaborasi ini menjadi sinergi yang harmonis antara pemerintah (Sudin PPKUKM Jakarta Barat), industri kreatif, dan dunia pendidikan (BINUS), membuktikan bahwa bersama-sama, kita bisa menciptakan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan.
Melihat senyum dan semangat yang terpancar dari wajah para pelaku UMKM, seperti Ibu Meiskyati dari Firdaus Batik atau Bapak Mustagfirom dari Umbul Tirta, adalah luaran yang jauh melampaui sekadar laporan atau makalah. Meskipun tantangan itu nyata, dan masalah setiap UMKM kompleks, kami percaya pendampingan yang kami berikan—melalui metode penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan—telah menanamkan benih perubahan. Kegiatan ini bukan sekadar tugas pengabdian, melainkan penegasan komitmen BINUS untuk melahirkan generasi bangsa yang terdidik dan peduli, yang siap menjadi pilar kemajuan Indonesia. Ini adalah bukti nyata bahwa nilai-nilai Community Empowerment yang kami usung benar-benar hidup.
Saat ini, setelah FJGS 2025 usai, gema kolaborasi ini harus terus berlanjut. Kami menyadari bahwa perjalanan para UMKM ini masih panjang dan memerlukan dukungan yang konsisten. Oleh karena itu, kami berharap program P2M (Pengabdian Pada Masyarakat) ini dapat dilanjutkan, diperluas ke segmen masyarakat dan dimensi keilmuan yang lebih luas, seperti yang disarankan dalam laporan. Bagi sivitas akademika BINUS, kisah-kisah sukses dan tantangan dari FJGS 2025 ini akan menjadi case studi berharga dalam mata kuliah seperti event dan digital marketing, memperkaya kurikulum kami dengan pengalaman dunia nyata. –