Mengukir Jejak Inspirasi: Branding Diri untuk Proposal yang Memukau

Pernahkah Anda merasa penawaran bisnis atau proposal proyek yang Anda susun, meski telah memuat ide brilian, seolah ‘tenggelam’ di antara tumpukan proposal lainnya? Di tengah persaingan yang kian ketat, terutama dalam memenangkan proyek atau kolaborasi, proposal tak lagi sekadar daftar poin teknis; ia adalah cermin dari citra diri (branding) sang pengusul. Inilah yang menjadi inti dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (P2M) yang diinisiasi oleh BINUS University, yang secara khusus menargetkan Alumni dan Mahasiswa untuk memberdayakan mereka. Kegiatan berbentuk Seminar Online bertajuk “Mark Your Branding for An Attractive Proposal” ini bukan hanya tentang kiat membuat slide yang indah, melainkan tentang membangun fondasi citra yang kuat, karena pada akhirnya, orang membeli penawaran dari orang yang mereka percaya.

Di era digital, di mana segala sesuatu bergerak cepat, citra yang baik dan menarik adalah mata uang yang tak ternilai harganya saat menjual sebuah proposal. Kita semua tahu bahwa kegagalan bukanlah akhir, dan kesuksesan pun bukan hal yang final—yang terpenting adalah keberanian untuk terus maju (mengutip Winston Churchill). Namun, keberanian saja tidak cukup. Dibutuhkan strategi untuk memastikan ide kita mendapat sorotan yang layak. Di sinilah peran seorang akademisi, Ibu Helen, S.I.Kom, M.M., dari PJJ Manajemen/BINUS Online Learning, membawa ilmunya langsung kepada komunitas. Beliau menyadari betul bahwa sebagai alat penjualan utama, sebuah proposal yang kompetitif harus didukung oleh karakter citra yang menarik dari pebisnis itu sendiri. Sentuhan personal dan kredibilitas inilah yang sering kali menjadi pembeda, mengubah sekadar penawaran menjadi sebuah janji kolaborasi yang meyakinkan.

Kegiatan P2M ini menjadi bukti nyata komitmen BINUS University dalam mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, membawa ilmu yang didapat di ruang kelas ke tengah-tengah masyarakat. Seminar ini diselenggarakan secara daring, mencerminkan fleksibilitas dan adaptabilitas BINUS dalam menjangkau audiensnya. Bertempat di lingkungan virtual BINUS University dan wilayah mitra (walaupun tidak spesifik disebutkan desanya, namun terpusat di area Jakarta, seperti Jl. K.H Syahdan No. 9 Palmerah), seminar ini dilaksanakan pada 19 Juli 2025. Ini adalah langkah konkrit tentang bagaimana pengetahuan akademik dapat diterjemahkan menjadi skill praktis. Dengan menargetkan alumni dan mahasiswa, BINUS berinvestasi pada masa depan para lulusan dan calon pemimpin bisnis, membekali mereka agar tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga mahir dalam “menjual” diri dan idenya secara profesional.

Dampak emosional (human impact) dari kegiatan ini terasa nyata. Bukan hanya para alumni yang mendapatkan penyegaran, tetapi mahasiswa pun mendapatkan bekal yang akan mereka bawa saat memasuki dunia kerja atau memulai usaha. Mereka belajar bahwa proposal yang menarik adalah usaha untuk menyajikan penawaran bisnis yang bersaing, dan ini semua berawal dari citra (image) atau branding yang mereka bangun. Rasa percaya diri peserta terpompa, knowing how to articulate nilai mereka. Selain itu, kegiatan ini juga turut mendukung perkembangan akademik, dibuktikan dengan materi yang diunggah sebagai pengayaan mata kuliah, menunjukkan sinergi antara P2M dan kurikulum pengajaran. Ini adalah kisah tentang empowerment, tentang mengaktifkan potensi tersembunyi, dan memastikan setiap ide brilian mendapatkan panggungnya.

Melalui kegiatan ini, BINUS University menegaskan misinya untuk terus memberdayakan dan menginspirasi. P2M ini telah dinyatakan berhasil dalam mencapai tujuannya, dan keberlanjutan program didorong oleh keputusan bersama untuk terus memberikan manfaat. Kami percaya, branding yang kuat adalah tiket menuju peluang tak terbatas, dan setiap proposal yang menarik adalah langkah awal untuk mengubah dunia. Jadi, bagaimana dengan branding Anda? Sudahkah ia siap menjadi alat penjualan utama yang tak tertandingi? Kami berharap kisah ini dapat menginspirasi Anda untuk terus mengasah branding diri, sejalan dengan nilai-nilai profesionalisme dan dampak sosial yang kami junjung.-