Teknik Dasar Cetak Sablon Pada Kain untuk Menambah Wawasan dan Pengetahuan Siswa SMU

Di tengah gemuruh aspirasi generasi muda, seringkali kita lupa bahwa pengetahuan dasar yang tepat dapat menjadi kunci pembuka gerbang kreativitas mereka. Inilah yang menjadi semangat di balik pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Print on Fabric” yang diselenggarakan oleh BINUS University. Kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai transfer ilmu, tetapi sebagai jembatan yang menghubungkan teori Desain Komunikasi Visual dengan aplikasi praktis yang menginspirasi. Dilaksanakan oleh Aris Darisman, S.Sn., M.Ds. dari Jurusan Desain Komunikasi Visual, PkM ini menargetkan siswa/i kelas XII SMA Aloysius Bandung dengan tujuan mulia: memberikan pengetahuan dasar tentang prinsip-prinsip cetak sablon pada kain, atau yang lebih dikenal sebagai Print on Fabric. Sebuah langkah konkret dari BINUS University untuk terus berkontribusi dalam memperluas wawasan dan kompetensi non-akademik di kalangan pelajar.
Workshop inspiratif ini digelar pada hari Selasa, 15 Juli 2025, bertempat di Lab MRG Kampus BINUS @Bandung. Dengan total 55 peserta yang aktif berpartisipasi, nuansa antusiasme terasa begitu kental, menandakan betapa besarnya dahaga para siswa akan ilmu praktis yang relevan. Lebih dari sekadar teori, PkM ini memilih format workshop dan pelatihan onsite, sebuah metode yang memungkinkan interaksi dan praktik langsung. Karena cetak sablon, atau high-print screen printing, adalah sebuah metode pencetakan yang memerlukan pemahaman visual dan skill teknis, di mana bagian yang akan dicetak memiliki permukaan timbul yang lebih tinggi untuk menerima dan memindahkan tinta ke media seperti kain, kertas, atau plastik. Dengan ini, para siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga merasakan, menyentuh, dan menciptakan—sebuah proses belajar yang meninggalkan jejak emosional dan keterampilan yang mendalam.
Pelaksanaan kegiatan yang dipimpin oleh Bapak Aris Darisman menggarisbawahi komitmen BINUS untuk memberdayakan komunitas. Proses pelatihan yang intensif mencakup tahapan krusial dalam cetak sablon: Pembuatan Master Cetak, Pewarnaan, Pencetakan, hingga Pengeringan/Curing. Momen di mana desain yang tadinya hanya ada di kepala atau layar komputer, secara ajaib muncul dan melekat kuat di atas kain adalah puncak dari pengalaman belajar ini. Keberhasilan kegiatan tidak hanya diukur dari selesainya materi, tetapi dari tingkat keaktifan peserta dalam mengikuti setiap kegiatan dan proyek yang diberikan. Ini adalah bukti nyata bahwa ketika ilmu disampaikan dengan cara yang tepat dan inspiratif, ia mampu memantik gairah untuk berkarya.
Biaya total program ini adalah Rp 5.000.000,-, sebuah investasi yang nilainya jauh melampaui angka, karena yang diinvestasikan adalah masa depan dan kompetensi generasi muda. Dampak dari PkM ini bersifat jangka panjang, bahkan meluas hingga ke lingkungan akademik BINUS sendiri. Sebagai luaran, materi dari PkM “Print on Fabric, 2025” telah disiapkan sebagai Pengayaan Materi Kuliah untuk mata kuliah Visual Communication Design III. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang dibagikan kepada masyarakat kembali memperkaya kurikulum di kampus, menciptakan siklus timbal balik yang positif dan berkelanjutan, sesuai dengan misi BINUS University untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.
Pengalaman PkM “Print on Fabric” adalah sebuah narasi tentang bagaimana kolaborasi antara institusi pendidikan dan komunitas dapat menghasilkan dampak yang transformatif. Ini adalah kisah tentang pengetahuan yang dihidupkan, dan kreativitas yang diberi ruang. Jika Anda seorang dosen yang ingin berbagi keahlian, seorang mahasiswa yang terinspirasi untuk beraksi, atau bagian dari komunitas yang ingin berkolaborasi, kini saatnya Anda bertanya: kontribusi inspiratif apa lagi yang akan kita ciptakan bersama. Mari bergabung dengan gerakan Community Empowerment BINUS University dan wujudkan lebih banyak lagi kisah-kisah sukses yang memberdayakan.-