Menemukan Kekuatan dalam Kesendirian: “Greater Things”

Setiap dari kita, di tengah hiruk pikuk kehidupan, pasti pernah merasakan kesendirian—sebuah perasaan yang, meskipun terasa nyata, seringkali hanyalah ilusi. Berangkat dari kesadaran universal ini, lahirlah sebuah inisiatif pengabdian masyarakat yang menyentuh hati: “Greater Things: 5 Days to Knowing You Are Not Alone,” yang di Indonesia dikenal sebagai “Tak Terlihat Tapi Dekat: 5 Hari Belajar Percaya Kehadiran Tuhan.” Inisiatif ini bukan sekadar program, melainkan sebuah perjalanan spiritual dan emosional yang dirancang untuk memperkuat keyakinan bahwa kita tidak pernah berjalan sendirian, sebab Tuhan menyertai kita.
Lalu, mengapa program ini berfokus pada kedekatan Tuhan? Kegiatan yang dilaksanakan oleh Soraya Agustina Situmorang ini hadir sebagai respons atas kecenderungan banyak orang yang lebih fokus pada perasaan daripada kebenaran firman Tuhan. Audiens diajak untuk memahami bahwa perubahan sejati tidak dimulai dari situasi luar, melainkan dari perubahan hati di dalam diri. Program ini mengajarkan bahwa Kuasa Tuhan bekerja dari dalam, menjadi jaminan terobosan sejati, dan bahwa doa bukan hanya tentang meminta keadaan berubah, tetapi tentang memohon hati yang dibentuk. Di sinilah letak dampak manusianya: membawa kedamaian dan harapan di tengah penantian, dan mengubah perasaan “sendiri” menjadi keyakinan “disertai.”
Kegiatan ini secara cerdas diorganisir dalam format 5 hari, di mana setiap harinya menawarkan fokus pembelajaran yang berbeda. Hari pertama, misalnya, memperkuat fakta bahwa Tuhan selalu hadir. Hari-hari berikutnya secara berurutan membahas Kuasa Tuhan di Dalam Kita, pentingnya Doa dan Perspektif yang Tepat, serta Harapan di Tengah Penantian. Puncaknya, di hari kelima, peserta diajak Melangkah Bersama Harapan Baru. Kerangka 5W+1H yang tidak kaku ini memberi kejelasan tanpa mengurangi kedalaman cerita: kapan kegiatan ini relevan? Setiap saat kita merasa sendiri. Apa intinya? Percaya pada kehadiran Tuhan dan kuasa-Nya dari dalam hati. Bagaimana melakukannya? Dengan menyerahkan pergumulan batin dan memohon hati yang mau dibentuk.
Sebagai bagian dari komitmen BINUS University terhadap Community Empowerment, inisiatif seperti ini menegaskan bahwa pengabdian masyarakat tidak melulu soal materi, tetapi juga pemberdayaan spiritual dan mental. Dengan memfasilitasi program yang menguatkan hati dan perspektif, BINUS turut serta dalam menciptakan individu yang berketahanan. Ini selaras dengan visi kami untuk berkontribusi pada komunitas dengan dampak yang relevan dan berkelanjutan. Saat sebuah hati diubah, keseluruhan hidup pun turut berubah—inilah terobosan sejati.
Kisah “Greater Things” adalah pengingat yang kuat: rasa sendiri adalah ujian, tetapi janji-Nya adalah kebenaran yang teguh. Tuhan bekerja lebih besar dari yang kita bayangkan, dan terobosan selalu dimulai dari kemauan untuk memiliki hati yang mau dibentuk. Sekarang, giliran Anda: Apakah Anda lebih sering meminta Tuhan mengubah keadaan atau mengubah hati Anda?-