Merajut Inovasi, Membangun Kapasitas: Kisah Sukses “BCA Innovation Lab” dari BINUS University

Di tengah dinamika perekonomian global yang kian menantang, inovasi bukan lagi pilihan melainkan sebuah keharusan. Di BINUS University, kami percaya bahwa tugas perguruan tinggi tidak hanya sebatas mencetak lulusan unggul, tetapi juga menjadi motor penggerak transformasi sosial dan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat. Inilah yang melandasi tim dosen dari International Business, di bawah pelaksanaan Bapak Sukma Putra, S.E., M.Ed. untuk meluncurkan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “BCA Innovation Lab”. Kegiatan ini tidak sekadar pelatihan, melainkan sebuah upaya kolektif untuk menanamkan pemahaman mendalam tentang inovasi yang berpusat pada kebutuhan pasar dan pengguna (user), sebuah persoalan krusial yang dihadapi mitra kami. Kami ingin membuktikan, melalui sentuhan akademisi, potensi inovasi dapat digali secara maksimal, memberikan dampak nyata bagi pengembangan kapasitas profesional.
Kegiatan ini menargetkan karyawan BCA di seluruh Indonesia , sebuah komunitas profesional yang jumlahnya lebih dari 25 orang. Dengan judul pelatihan spesifik “Design Thinking” , kegiatan dilaksanakan selama dua hari penuh, yaitu pada tanggal 16 hingga 17 Juli 2025. BCA Innovation Lab bukan hanya sekadar kegiatan, namun merupakan wujud sinergi antara akademisi dan industri, di mana BINUS University bertindak sebagai fasilitator untuk menjembatani teori dan praktik terbaik dalam inovasi. Pengabdian ini merupakan bagian dari misi besar kami untuk mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi melalui diversifikasi, peningkatan mutu teknologi, dan inovasi, sejalan dengan SDGs Goals 8 Indikator 2.
Design Thinking menjadi pilihan dikarenakan pada esensi persoalan mitra untuk dapat memahami arti inovasi yang sesuai dengan kebutuhan market/user. Design Thinking, yang telah menjadi keahlian inti tim pengabdi dari International Business, menawarkan kerangka kerja yang humanis, memungkinkan para peserta untuk berempati, mendefinisikan masalah dengan tepat, membuat ide solusi, membangun prototipe, dan mengujinya. Ini adalah metodologi yang memberdayakan, mengubah cara pandang dari “apa yang bisa kita buat” menjadi “solusi apa yang benar-benar dibutuhkan”. Keberhasilan kegiatan ini, yang dinyatakan berhasil berdasarkan evaluasi/kuesioner , membuktikan bahwa investasi dalam pengembangan kapasitas design thinking dan metodologi inovasi adalah kunci untuk menciptakan solusi-solusi kreatif yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Di balik formalitas laporan dan indikator keberhasilan, terdapat sisi emosional dan dampak nyata (human impact) yang tak ternilai. Bayangkan, seorang karyawan di BCA yang mungkin selama ini merasa idenya terbatasi oleh kerangka kerja tradisional, kini dibekali dengan alat berpikir inovatif yang mengubahnya menjadi agen perubahan. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga merasakan, mengalami, dan pada akhirnya, memberdayakan diri mereka sendiri untuk menciptakan nilai lebih bagi perusahaan dan nasabah. Ini adalah kisah tentang pengembangan kapasitas design thinking dan metodologi inovasi yang menjiwai, sebuah keputusan bersama untuk memastikan ilmu pengetahuan dapat melayani kepentingan publik dan industri secara nyata.
Kisah “BCA Innovation Lab” adalah cerminan dari komitmen teguh BINUS University dalam mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, menegaskan bahwa pemberdayaan komunitas adalah jantung dari visi kami. Melalui kegiatan seperti ini, kami tidak hanya memberikan training, tetapi juga membangun jembatan pengetahuan yang kokoh antara kampus dan dunia profesional.-