Festival UMKM Pulau Pramuka, Kolaborasi untuk Penguatan Ekonomi Berkelanjutan

Festival UMKM dan Masyarakat kembali digelar di Pulau Pramuka pada 21–22 November 2025 sebagai bagian dari Proyek Inisiatif BINUS 2025. Selama dua hari, kegiatan ini menghadirkan rangkaian pelatihan, pendampingan, dan pameran produk lokal yang dirancang untuk memperkuat kapasitas para pelaku usaha pulau. Produk-produk yang dipamerkan merupakan hasil pembinaan dosen BINUS selama beberapa bulan terakhir—sebuah upaya konkret untuk meningkatkan kualitas, daya saing, dan keberlanjutan UMKM di wilayah kepulauan.

Program ini diketuai oleh Dr. Maryani serta dijalankan oleh dosen dari berbagai bidang keilmuan, mulai dari Sistem Informasi, MTI, Desain Interior, Marcomm, Hotel Management, hingga DKV yang bekerja bersama mahasiswa Marcomm, TI, dan DI. Kehadiran Pemerintah Kepulauan Seribu memperkuat kolaborasi lintas sektor, sementara pelaku UMKM dan masyarakat lokal menjadi penerima manfaat utama. Pendekatan multidisiplin ini memastikan setiap pelaku usaha mendapatkan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dari visual branding hingga manajemen usaha.

Seluruh rangkaian kegiatan terpusat di Rumah Literasi Hijau untuk sesi workshop, sementara pameran UMKM digelar di area publik Plaza Kabupaten Kepulauan Seribu. Pemilihan lokasi ini memudahkan keterlibatan masyarakat sekaligus membuka akses yang lebih luas bagi wisatawan untuk mengenal produk lokal. Selama festival, tim dosen melakukan kurasi produk, sesi konsultasi usaha, dan pelatihan teknis mulai dari pemasaran digital, foto produk, hingga storytelling brand.

Inisiatif ini berangkat dari kebutuhan nyata: memperkuat ekonomi masyarakat pulau secara berkelanjutan. Dengan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi lokal, peningkatan kapasitas pelaku usaha menjadi kunci untuk memastikan pendapatan yang stabil dan peluang usaha yang terus berkembang. Program ini juga menegaskan komitmen BINUS dalam mendukung target pembangunan berkelanjutan, khususnya SDG 8 (pertumbuhan ekonomi lokal), SDG 11 (penguatan komunitas pulau), dan SDG 12 (produksi bertanggung jawab).

Pendekatan pemberdayaan dilakukan secara praktis: pelatihan intensif, pendampingan langsung, kurasi produk, dan penyelenggaraan festival sebagai ruang uji pasar. Setiap proses didokumentasikan dan dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan program setelah festival berakhir. Dengan cara ini, UMKM di Pulau Pramuka tidak hanya belajar memproduksi, tetapi juga memahami strategi branding, pengemasan, pemasaran digital, dan pengembangan usaha untuk jangka panjang.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat bukan hanya tentang pelatihan, tetapi membangun ruang kolaboratif yang mampu menghidupkan potensi lokal. Ke depan, BINUS University terus membuka peluang kerja sama lintas sektor untuk memperkuat UMKM di wilayah kepulauan dan daerah lainnya.

Ingin terlibat dalam program pemberdayaan berikutnya atau berkolaborasi dengan tim Community Empowerment? Hubungi kami melalui kanal resmi CE BINUS University.