Jakarta,5 Juni 2023– Desa Wangun adalah sebuah kampung yang terletak di Desa Pasirmulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Secara geografis, kampung ini berada di bawah kaki Gunung Puntang dengan ketinggian elevasi sebesar 2.223 meter di atas permukaan laut. Bukit-bukit Kampung Wangun memberikan efek unik sekaligus menonjolkan ciri tradisionalnya, sedangkan rimbunnya pohon bambu dan tanaman hias lainnya memberikan efek sejuk. Kampung Wangun juga akan menjadi destinasi wisata pedesaan yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dengan tanaman utama berupa pohon kopi yang lebih dikenal dengan kopi Puntan. Keunikan kopi Arabika Puntang telah menyebar ke seluruh dunia, dan juga berhasil memenangkan peringkat pertama dunia dalam kategori ‘World’s Best Coffee’. Oleh karena itu, potensi Kampung Wangun untuk dikembangkan menjadi desa wisata sangat tinggi dengan kekayaan pesona alam yang eksotik sehingga menarik minat wisatawan yang menikmati pesona Kampung Wangun.

Sejak tahun 2018, Binus University melalui divisi Community Development Academic (CDA) secara bertahap dan berkesinambungan melaksanakan kegiatan filantropi untuk mendukung perkembangan Kampung Wangun melalui berbagai kegiatan, seperti melakukan pembinaan kepada masyarakat Kampung Wangun terkait CHSE dan pelayanan prima dalam melayani wisatawan yang datang, melakukan pembinaan terhadap pengembangan produk agrowisata Kopi Wangun, serta membuat rancangan model ekowisata yang tepat untuk pengembangan pariwisata di Kampung Wangun. Selain itu CDA juga membuat workshop dan pelatihan pemanfaatan daur ulang bahan bekas menjadi kerajinan ornament hiasan berbahan dasar ban bekas sebagai produk souvenir unggulan serta membuat pembangunan instalasi pemanfaatan biogas untuk bahan bakar kompor bagi masyarakat Kampung Wangun Kampung Wangun bagi masyarakat Kampung Wangun.

Hasilnya diharapkan dapat meningkatkan potensi di Kampung Wangun demi tercapainya pembangunan swasembada pariwisata yang berkelanjutan. (PUTI)

Sejak tahun 2018, Binus University secara konsisten melakukan pembinaan terhadap Desa Pasirmulya yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Majalaya yang ada di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Desa Pasirmulya berbatasan langsung dengan Kawasan wisata Gunung Puntang. Sebagai sebuah desa yang memiliki keindahan alam hijau dan udara yang sejuk, Gunung Puntang menjadi komoditi wisata unggulan salah satunya wisata mendaki gunung. Rangkaian kegiatan pembinaan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan oleh Binus University yang merupakan upaya pengembangan desa Pasirmulya menjadi desa wisata yang maju.

Binus University melalui Community Development Center – Academic melakukan pemberdayaan masyarakat  Desa Pasirmulya dengan memberikan pelatihan terkait pengembangan soft skills maupun hard skills seperti pelatihan Service Excellent atau pelayanan prima terhadap wisatawan, pelatihan keterampilan membuat kerajinan tangan dari kain perca bagi Ibu-ibu desa Pasirmulya untuk dijadikan souvenir yang dapat mendorong pembangunan UMKM yang bergerak dalam bidang industri kreatif dan kriya bagi peningkatan ekonomi. Selain itu, Desa Pasirmulya juga dikenal sebagai salah satu desa yang mengembangkan agrobisnis salah satunya adalah tanaman kopi sehingga Binus University beberapa kali mengadakan workshop kewirausahaan kepada para pelaku UMKM.

Bentuk komitmen pengabdian kepada masyarakat yang Binus University terapkan tidak hanya dalam aspek penyaluran ilmu dan informasi, namun juga terhadap pengembangan infrastruktur desa seperti renovasi toilet di homestay yang tersedia di Desa Pasirmulya sebagai upaya dalam membentuk image desa wisata yang sehat dan nyaman, melengkapi kebutuhan homestay yang ada di wilayah Desa Pasirmulya berupa kasur, bantal dan selimut sesuai dengan standar CHSE Homestay yang ditetapkan oleh Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia, membuat signage tempat berkumpul darurat bencana alam di bebrapa lokasi strategis desa Pasirmulya, membuat gerobak hias yang diperuntukkan bagi masyarakat agar dapat menampilkan hasil karya mereka untuk dijual sebagai souvenir khas Desa Pasirmulya serta merekomendasikan perbaikan struktur jalan dan lingkungan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang wisata.

Pengabdian kepada masyarakat desa Pasirmulya yang selama ini berjalan adalah hasil kolaborasi antara Community Development Center – Academic dan para dosen Binus serta bekerjasama dengan dinas pemerintah setempat. Dengan kolaborasi ini maka diharapkan setiap entitas dapat saling bersinergi untuk mengembangkan desa Pasirmulya menjadi desa wisata unggulan. (RIA)

Jakarta,11 Desember 2022– Kerjasama antara Binus University dan pemerintah Desa Pasirmulya dalam kegiatan Kampung Bangkit (KKB) yang didanai oleh KEMENDIKBUD RISTEK pada tahun 2022, mengangkat tema “Penguatan Inovasi Desa Wisata dan Kerjasama di Desa Pasirmulya, Kabupaten Bandung”. Kegiatan tersebut melibatkan program insentif pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan MBKM berdasarkan kinerja IKU bagi PTS pada tahun 2022. Acara tersebut diadakan pada tanggal 7-10 Desember 2022 di Desa Pasirmulya, kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Selain itu, pada kesempatan tersebut Binus University juga melakukan penandatangan kesepakatan kerjasama dengan 3 desa lainnya yaitu desa Mekar Jaya, desa Cempaka Mulya dan Desa Banjaran Wetan pada tanggal 8 Desember 2022 sebagai bukti pengembangan wisata di Kabupaten Bandung. Diharapkan kedepannya Kerjasama tersebut akan menjadi penggerak bagi desa lainnya di Provinsi Jawa Barat agar bisa maju dan mandiri sambil terus menggali potesni alam yang ada. (PUTI)

Jakarta,10 Desember 2022– Dalam upaya konkret untuk membangun Desa Wisata, Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta telah bekerja sama dengan Desa Pasir Mulya selama lima tahun. Pada hari kedua kegiatan ini, Binus University meluaskan kemitraannya untuk mengembangkan Desa wisata dengan menandatangani perjanjian dengan tiga desa lainnya, yaitu Desa Mekar Jaya, Desa Campaka Mulya, dan Desa Banjaran Wetan pada Kamis, 8 Desember 2022.

Binus University juga memberikan edukasi kepada masyarakat dengan memberikan pemahaman tentang pengelolaan sampah, berfikir kreatif, serta memberikan fasilitas berupa enam tenda, panel surya, dan memfasilitasi pembangunan toilet baru.

Retno Dewanti S. Si, MM, Ph. D sebagai Manajer Community Development Academic (CDA) Binus University menyatakan bahwa untuk beberapa program pengabdian kepada masyarakat di Universitas Binus, termasuk Desa Wisata, ia telah bekerja sama dengan Desa Pasir Mulya dalam pengembangan pariwisata selama lima tahun. Berbagai program penyadaran pariwisata PHBS harus dipadukan dan terus digalakkan untuk berdampingan dengan pengembangan desa wisata.

Sebuah inovasi yang tidak hanya akan terus berkembang dengan berbagai desa binaan melalui dukungan kegiatan yang akan berkolaborasi misalnya saja dengan desa Banjaran Wetan, Mekar Jaya dan Campakamulya.  Desa wisata harus dapat saling mendukung, menyokong dan bersinergi untuk menciptakan potensi wisata secara baik dan berkelanjutan kedepannya sehingga masyarakat dapat menjadi desa.harapan dapat mendukung segala pembangunan. (PUTI)

Bandung, 16 Juli 2022- Tanpa disadari, peran desa memiliki posisi yang strategis dalam perekonomian bangsa. Desa telah berhasil menjadi pemasok kebutuhan pangan, energy maupun sumber daya manusia yang mumpuni dalam menggerakan daerah industry maupun perkotaan. Desa juga memiliki banyak potensi lainnya misalnya saja potensi dalam bidang pariwisata. Desa yang memiliki keunggulan dapat menangkap peluang untuk dapat bersaing khususnya dalam pasar pariwisata. Berdasarkan Buku Panduan Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Berbasis Pendampingan Kemenparekraf (2020), Desa Wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung di bawah sebuah pengelolaan dan memiliki kepeduliaan serta kesadaran untuk berperan bersama sesuai ketrampilan dan kemampuan masing-masing, memberdayakan potensi secara kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya Sapta Pesona sehingga tercapai peningkatan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan memanfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat di wilayah itu. Singkatnya, prinsip utama dalam desa wisata adalah desa membangun, yaitu desa yang fokus kepada pemberdayaan masyarakat untuk dapat membangun desanya secara mandiri.

Lantas, bagaimana suatu desa dapat mengembangkan desa wisata yang memiliki keunggulan dan mampu berdaya saing?.  Untuk itu diperlukan tahapan perencanaan dan manajemen yang jelas terhadap penggembangan desa wisata seperti yang dilansir oleh Kementrian PPN/Bappenas dalam website Disbudpar Ponorogo, antara lain sebagai berikut:

• Mengidentifikasi potensi dan produk wisata yang dimiliki sebagai daya tarik wisata
• Mengenali dan memetakan pemangku kepentingan/stakeholder dari Desa Wisata
• Meningkatkan Sapta Pesona atau Gerakan Sadar Wisata bagi masyarakat sekitar
• Penyusunan rencana kerja yang jelas dan dapat direalisasikan dengan baik oleh pengelola desa, komunitas maupun masyarakat desa tersebut.

Meninjau potensi besar dari Desa Wisata, Binus University melalui Community Development Academic menyelenggarakan program seminar dan penyuluhan “Gerakan Sadar Wisata dan Pengembangan Produk Kreatif Sebagai Daya Tarik Desa Wisata” pada tanggal 16 Juli 2022. Program tersebut berlangsung di Desa Campakamulya dan Desa Pasirmulya yang merupakan  desa wisata binaan Binus University. Program Gerakan Sadar Wisata dan pengembangan produk wisata tersebut dilakukan sebagai tahapan perencanaan yang dilakukan untuk pengembangan pariwisata khususnya di Desa Pasirmulya.

Menurut Ibu Retno Dewanti, S.Si, MM, Ph.D, Manajer Community Development Academic, Produk wisata terlahir karena adanya pengamatan yang serius terhadap objek yang ditemukan sebagai nilai-nilai yang disadari yang bisa menjadi penawaran atas manfaat produk dikemudian hari. Sesuai dengan komitmen Binus University yaitu Fostering and Empowering for Indonesia, Binus University melalui Binus Bandung, divisi Community Development Academic dan para dosen School of Design Binus University mengadakan pendampingan terhadap Desa Pasirmulya mengenai pengembangan produk kreatif sebagai daya tarik wisata serta pelatihan promosi dan pemasaran sosial media untuk pariwisata.

Tanpa adanya sentuhan pendampingan yang tepat terhadap masyarakat desa wisata dan komunitas gerakan sadar wisata serta perlunya promosi wisata yang tepat sasaran maka potensi wisata yang dimiliki oleh desa wisata hanya akan memiliki nilai saing yang rendah dibandingkan desa wisata lainnya. (PUTI)