Kawasan Langganan Rob di Kota Pekalongan Ini Akan Disulap Jadi Generator Perekonomian Kecil
Wilayah Krapyak Pekalongan Utara yang sering diterjang rob, serta menjadi wilayah dengan permasalahan sampah yang tak kunjung usai, akan disulap menjadi generator perekonomian kecil.
Lewat kerjasama dengan Universitas Bina Nusantara (Binus), Pemkot Pekalongan ingin membentuk Krapyak sebagai wilayah urban katalisator perekonomian.
Krapyak sendiri dipilih karena potensi wisata pantai, dan budaya yang masih kental.
Yosica Mariana, Head Of Program Product Design Engineering Binus University, menuturkan, membentuk pola pikir hidup bersih masyarakat menjadi langkah awal yang akan dilakukan.
“Walaupun sudah dibentuk Kedai Omah Jlamprang, namun terlebih dahulu kami ingin membentuk pola pikir tentang hidup bersih ke masyarakat.
Setelah itu baru melangkah ke infrastruktur,” jelasnya usai menandatangani MoU bersama Pemkot di ruang Jatayu Setda Kota Pekalongan, Selasa (13/8/2019).
Dilanjutkannya, kedai kuliner akan yang akan melibatkan warga Krapyak menjadi solusi awal.
“Dengan beberapa solusi kami harap ke depan Krapyak bisa menjadi generator perekonomian kecil.
Untuk sementara akan terus kami gali potensi di wilayah tersebut,” paparnya.
Adapun Wakil Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengakui wilayah Krapyak merupakan kawasan berpotensi namun terkendala karena sampah serta rob.
“Problem masyarakat di Krapyak adalah kesadaran membuang sampah, hal tersebut berimbas pada kebersihan lingkungan.
Padahal Kryapak merupakan daerah yang memilik potensi,” imbuhnya.
Walikota Pekalongan optimis MoU yang dilakukan bisa mengubah wajah Krapyak yang selama ini terkena bencana rob.
“Bentuk kongkrit yang akan dilakukan yaitu membangun Kedai Omah Jlamprang, di mana kedai tersebut menjadi wadah bagi UMKM.
Selain itu, edukasi tentang lingkungan yang diterapkan semoga bisa membantu Pemkot mengatasi permasalahan sampah dan rob di Krapyak,” tambahnya. (bud)