Digitalisasi, Kawan Atau Lawan untuk UMKM?

Semarang, 18 Juni 2022 – Digitalisasi mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di era revolusi industry 4.0. Digitalisasi telah mengubah pola kehidupan masyarakat, dimana masyarakat dituntut untuk memanfaatkan penggunaan teknologi dalam semua aspek. Dengan kemajuan teknologi, digitalisasi diharapkan dapat membantu masyarakat dengan menciptakan banyak inovasi dan perubahan berlandaskan teknologi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Pertukaran infomasi bisa dengan mudah dan cepat didapat melalui akses intenet dan sosial media. Dilansir dari Gartner.com, digitalisasi adalah penggunaan teknologi digital untuk mengubah sebuah model bisnis analog menjadi digital, menyediakan sebuah proses pendapatan baru dan peluang-peluang nilai yang menghasilkan, dengan tujuan memudahkan aktivitas sehari-hari.

 

Digitalisasi juga merambah ke lini sector bisnis, pelaku usaha dapat memanfaatkan teknologi agar bisa memiliki bisnis yang sustain dan berkembang. Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat membuat proses jual beli menjadi lebih mudah. Misalnya saja melalui keberadaan marketplace menjadi bentuk gambaran umum pasar global yang mempertemukan calon pembeli dengan pedagang.  Namun sayangnya, perkembangan teknologi yang cepat tersebut tidak dapat dinikmati maksimal oleh para pelaku UMKM. Perkembangan teknologi yang cepat memaksa pelaku UMKM, khususnya di daerah, untuk dapat beradaptasi dan mengubah model bisnis mereka. Kurangnya kemampuan terhadap literasi digital yang belum merata membuat UMKM kesulitan memahami digitalisasi untuk bisnis mereka. UMKM kerap kesulitan dalam memasarkan produk mereka melalui media sosial dan mengalami kendala dalam mengatasi jumlah permintaan dari marketplace online. UMKM yang tidak siap dengan percepatan digitalisasi tersebut akan dapat tergerus dari persaingan bisnis global.

Untuk menjawab kekhawatiran tersebut, Bina Nusantara (Binus) bekerja sama dengan Kelurahan Banjardowo, Kota Semarang dan Dewan Koperasi Wilayah Jawa Tengah melakukan pembinaan UMKM di bidang teknologi dan komunikasi. Melalui program pelatihan dan pendampingan UMKM yang bertajuk “UMKM Go Digital”, BINUS mengajak warga Kelurahan Banjardowo untuk dapat lebih memahami dan mengenal lebih dalam digitalisasi dalam peningkatan bisnis dan usaha UMKM. Rangkaian acara pelatihan yang diadakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 18-19 Mei 2022 merupakan dukungan nyata yang dilakukan oleh BINUS sebagai komitmen untuk terus membina dan memberdayakan masyarakat demi pembangunan Indonesia yang lebih maju di bidang ekonomi.

Program “SMES Go Digital” ini juga merupakan hasil kemitraan antara BINUS dengan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Semarang dan Jawa Tengah. Menurut Campus Director BINUS Semarang, Bapak Boto Simatupang, program pendampingan UMKM ini juga sejalan dengan program Gernas (Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia) yang digalakkan pemerintah untuk mendukung pengembangan UMKM Indonesia yang menerapkan digitalisasi (go digital).

Dengan program pembinaan tersebut, diharapkan UMKM memahami pentingnya digitalisasi bagi perkembangan bisnis dan usaha. UMKM daerah juga bisa mengoptimalkan penggunaan teknologi dan informasi untuk proses produksi dan promosi dengan luas jangkauan yang lebih besar. Digitalisasi bukanlah momok yang menakutkan dan lawan yang harus dijauhi, justru dengan digitalisasi UMKM bisa semakin bersaing secara global dengan pelaku usaha lainnya.  (PUTI)