Kesiapan TMII Sebagai Destinasi Wisata Yang Menerapkan Keberlanjutan Pembangunan Pariwisata Di Era Digital
Jakarta, 25 April 2022-Era revolusi industry 4.0 telah banyak merubah wajah industry dari berbagai sector, tanpa terkecuali sector pariwisata. Di era digital, pertukaran infomasi bisa dengan mudah dan cepat didapat melalui akses intenet dan sosial media. Keberadaan media sosial memberi dampak yang cukup besar terhadap pertumbuhan sector pariwisata. Selain itu, media sosial juga menjadi salah satu tools yang penting bagi pariwisata untuk membantu memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan dalam berwisata, kebiasaan wisatawan saat liburan, serta kegiatan yang dilakukan konsumen setelah berwisata. Lewat jendela media sosial, wisatawan juga bisa membagikan pengalamannya saat berwisata tidak hanya lewat rangkaian gambar dan untaian kata namun juga lewat postingan video yang disiarkan baik secara langsung maupun tersimpan di platform media sosial sebagai bukti nyata kenangan berwisata. Melalui postingan tersebut, orang-oraang akan terinspirasi dan berkeinginan untuk turut berwisata di destinasi tersebut. Hal ini memberikan dampak yang positif bagi pembangunan pariwisata, khususnya pariwisata di Indonesia.
Hasil positif nyata pada dunia pariwisata yang ditampilkan media sosial membuat pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bersiap dalam menghadapi era digital melalui pelatihan media sosial yang dilakukan kepada karyawan dan pengelola TMII. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Binus University melalui Community Development Academic membuka kesempatan kepada para karyawan TMII agar lebih mengenal secara mendalam dunia digital marketing pariwisata melalui jendela media sosial Facebook, Instagram, hingga aplikasi percakapan seperti Whatsapp.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 25-26 April 2022 ini menitikberatkan pada pengenalan fungsi dan kegunaan media sosial di Era Digital sebagai bentuk pemahaman karyawan TMII terhadap digital marketing. Materi pelatihan disampaikan oleh dosen Binus University ini bertujuan agar para pengelola TMII salah satunya dapat memasarkan destinasi TMII dan pariwisata Indonesia lebih luas lagi melalui platform media sosial. Hal tersebut dilakukan sebab saat ini digital marketing merupakan salah satu sarana yang tepat dalam mengenalkan sekaligus memasarkan produk pariwisata, bukan hanya ke wisatawan local maupun wisatawan internasional. Lebih dala, pelatihan ini juga berfungsi untuk meningkatkan pelayanan prima terhadap wisatawan TMII di era digital.
Dalam pelatihan pengenalam media sosial ini, Direktur Eksekutif TMII, Bapak I Gusti Putu Ngurah Sedana secara simbolik memberikan plakat dan boneka mascot TMII kepada Community Development Academic Manager Binus, Ibu Retno Dewanti, sebagai perwujudan bentuk kerjasama antara Binus dan TMII yang terjalin lebih erat lagi.
Taman Mini Indonesia Indah sebagai destinasi wisata Indonesia dibangun dengan tujuan sebagai bentuk replikasi melihat gambaran kebudayaan yang menampilkan diorama rumah adat, pakaian adat serta peralatan tradisional masyarakat adat tiap provinsi. Wisatawan juga bisa menikmati penampilan atraksi tarian daerah, penampilan lagu daerah dan kesenian daerah lainnya yang dibawakan oleh seniman asal daerah tersebut. Untuk itu Penerapan strategi yang tepat dalam era digital ini semestinya dapat dijalankan secara berkesinambungan dan terkordinasi dengan baik agar bisa mendukung pembangunan pariwisata Indonesia secara berkelanjutan.
(PUTI)