Pengembangan Kepulauan Terluar Indonesia, “Pulau Anambas”

Gambar: Batamtoday.com

Kabupaten Kepulauan Anambas atau Kepulauan Anambas pernah menjadi pusat kekuasaan yang berpusat di Tarempa pada masa penjajahan Belanda. Saat itu Tarempa merupakan pusat pemerintahan Kepulauan Seribu yang terdiri dari Kabupaten Kepulauan Anambas disebut Kecamatan, dan Kabupaten Jemaja disebut Onderdistrit dengan ibu kota Letung. Berdasarkan hasil Survei Nama Pulau yang dilakukan oleh Bagian Administrasi Umum Kementerian Dalam Negeri, terdapat 238 pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas, dimana 5 pulau terjauh di antaranya berbatasan langsung dengan negara tetangga. negara. Pulau-pulau ini dihubungkan oleh air. Di berbagai pulau, kondisi daratan di sepanjang pantai berbukit dan landai. Dari berbagai pulau tersebut, terdapat kurang lebih 26 pulau berpenghuni dan 212 pulau tidak berpenghuni, termasuk lima pulau yang paling terpencil.

Kabupaten Kepulauan Anambas yang merupakan kawasan terluar dari Indonesia memiliki berjuta keindahan pesona wisata bahari yang menjadikan Anambas sebagai sebuah destinasi wisata unggulan. Binus University turut mengambil bagian untuk mengembangkan wisata bahari Kepulauan Anambas melalui program pengabdian dan penelitian. Community Development Center – Academic Binus University menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan perwakilan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas yang membahas potensi-potensi pengembangan wisata dan sumber daya manusia di wilayah Anambas. Binus University siap untuk memberikan pelatihan-pelatihan gratis terkait dengan pariwisata dan pengembangan UMKM berbasis teknologi yang berkesinambungan dengan program Binus Bangun Desa, yaitu program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Binus. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan akan terjadi peningkatan daya saing di sector pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia di Kepulauan Anambas. Selain pengabdian, beberapa kegiatan dan penelitian terkait Anambas juga sudah dilakukan oleh Binus University seperti penelitian yang merekomendasikan strategi pengembangan wisata bahari Kabupaten Kepulauan Anambas yang menggunakan metode penelitian riset deskriptif melalui wawancara dengan narasumber otoritas pariwisata dan operator serta observasi langsung di destinasi wisata tersebut. Hasil analisis wawancara tersebut akan digunakan sebagai identifikasi sejumlah langkah kritis dalam rangka peningkatan ketertarikan dan pengembangan wisata bahari di kepulauan tersebut. (RIA)