Membangun Keberlanjutan Pembangunan Masyarakat melalui Panduan Praktis dalam Penyusunan Proposal Hibah PkM KEMENDIKBUDRISTEK
Jakarta, 31 Januari 2024– Pengabdian kepada masyarakat (PkM) telah menjadi bagian integral dari misi perguruan tinggi dalam berkontribusi pada pembangunan masyarakat. Program hibah PkM yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) menjadi salah satu platform utama yang mendukung upaya-upaya tersebut. Di tengah kompleksitas tantangan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat, penyusunan proposal hibah PkM yang efektif dan komprehensif menjadi kunci dalam memperoleh dukungan dan sumber daya yang diperlukan.
Dalam upaya untuk membantu para dosen, akademisi, dan peneliti dalam menyusun proposal hibah PkM yang berkualitas, BINUS University telah mengadakan webinar yang bertujuan untuk memberikan panduan praktis dan strategi yang mudah dipahami dalam menyusun proposal hibah PkM. Salah satu fokus utama dari pelatihan ini adalah memastikan bahwa proposal yang disusun memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat yang dilayani. Untuk itu, Community Empowerment (CE) BINUS University menyelenggarakan Webinar Penulisan Proposal PkM dengan tema “Strategi Mudah Menyusun Proposal Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) KEMENDIKBUDRISTEK” pada tanggal 30 Januari 2024.
Dalam webinar ini, ibu Dr. Devi Fitrianah, S.Kom, M.T.I. dosen BINUS University program studi Teknik Informatika sebagai ketua tim penerima Hibah DIKTI Kedaireka Matching Fund 2023, memberikan langkah-langkah kunci dalam penyusunan proposal hibah PkM, yaitu dimulai dengan identifikasi permasalahan Masyarakat. Langkah awal merupakan hal yang krusial karena peneliti harus mampu mengidentifikasi dengan jelas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat target. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk merumuskan tujuan yang relevan dan solusi yang efektif.
Langkah selanjutnya adalah perumusan tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan yang spesifik dan terukur akan memudahkan evaluasi serta pemantauan terhadap kemajuan kegiatan PkM. Setelah itu, peneliti dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya yaitu pemilihan dan pengembangan metodologi yang tepat. Memilih metode yang tepat untuk mencapai tujuan kegiatan PkM merupakan langkah penting dalam penyusunan proposal. Metodologi harus dipilih berdasarkan pada karakteristik permasalahan yang dihadapi dan kebutuhan masyarakat yang dilayani.
Selain itu, pengintegrasian stakeholder dan pihak lainnya yang terkait, termasuk masyarakat lokal, pemerintah daerah, dan lembaga non-profit, dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan PkM akan meningkatkan kesempatan untuk mencapai dampak yang berkelanjutan agar sesuai dengan tujuan PkM sebagai keberlanjutan pembangunan masyarakat.
Estimasi anggaran yang realistis dan terperinci dalam penyusunan rencana anggaran dan belanja juga menjadi salah satu langkah penting dalam penyusunan proposal hibah PkM. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Yudhistya Ayu Kusumawati, S.Sn., M.Ds. (dosen Desain Komunikasi Visual, BINUS Kampus Kota Malang) sebagai penerima hibah DIKTI PkM tahun 2022-2023. Menurut beliau komponen penggunaan anggaran harus benar-benar dicermati dan sesuai dengan pagu yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun institusi perguruan tinggi.
Pembuatan rencana evaluasi dan pemantauan kegiatan PkM yang efektif juga akan membantu dalam mengevaluasi dampak kegiatan PkM bagi masyarakat penerima manfaat. Selain itu, evaluasi dan pemantauan kegiatan juga dapat ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses pelaksanaan kegiatan PkM sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran yang dapat diambil untuk kegiatan-kegiatan PkM lainnya.
Dengan komitmen yang kuat dan pendekatan yang terarah, penyusunan proposal hibah PkM yang berkualitas dapat menjadi langkah awal yang penting dalam membuka pintu menuju perubahan yang berkelanjutan bagi masyarakat. Melalui pembekalan yang komprehensif dan dukungan yang berkelanjutan, diharapkan para peneliti dan praktisi dapat terus berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (PUTI)