Jakarta, 30-31 Maret 2022– Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Stunting memiliki banyak dampak buruk bagi pertumbuhan untuk anak. Pada tahun 2019, survei Pemantauan Status Gizi Kemenkes RI mendata sebanyak 35,6% balita Indoesia mengalami gizi buruk. Kondisi stunting ini disebabkan oleh beberapa factor, seperti sanitasi yang buruk, terbatasnya layanan kesehatan, pereonomian keluarga, dan pengetahuan ibu yang kurang memadai. Dilansir dari Alodokter.com, stunting pada anak dapat mempengaruhi perkembangannya dari anak tersebut kecil hingga ia dewasa. Dalam jangka pendek, kondisi stunting pada anak menyebabkan terganggunya pertumbuhan otak, perkembangan metabolism tubuh dan pertumbuhan fisik. Anak yang menderita stunting akan terlihat lebih pendek dan kecil dibandingkan anak-anak seusianya. Selain itu, kondisi stunting pada anak juga menyebabkan beberapa permasalahan tumbuh kembang, seperti:
Kondisi stunting tersebut apabila tidak ditanggulangi dengan baik maka berpotensi untuk merusak perkembangan generasi penerus bangsa yang nantinya akan membawa dampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dalam menurunkan angka stunting Indonesia, maka pemerintah melalui Kemetrian Kesehatan membuat Program Gizi Nasional. Sebagai bentuk dukungan Binus University terhadap program nasional tersebut, maka BINUS University bekerjasama dengan Rotary RC Jakarta SPIRIT, Kegiatan Gizi Nasional Menurunkan Angka Stunting di 3 Desa, yakni Desa Awilega, Desa Karangsetra dan Desa Pasir Karag, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, Banten, Indonesia.
Acara ini berlangsung di Kantor Kecamatan Koroncong, mengundang para ibu dan balitanya untuk mengikuti penyuluhan mengenai pentingnya makanan yang bergizi untuk sang buah hati agar tidak mengalami stunting. Dalam kegiatan ini, Dosen dari Jurusan Teknologi Pangan (Food Technology, Faculty of Engineering, BINUS University) memberikan pelatihan dan penyuluhan mengenai asupan gizi Ibu Hamil dan Balita, yang disampaikan oleh:
Pada kegiatan ini, Binus University juga menandatangani kesepakatan bersama (MOU) dengan Kepala Kecamatan serta 3 Kepala Desa, yaitu:
Sebagai kampus yang akan selalu mengedepankan pembangunan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat, maka melalui kerjasama yang dilaksanakan di Kecamatan Koroncong tersebut, Binus melalui Community Development Academic berkomitmen untuk mendukung program pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia.
(PUTI)