Jakarta,11 Oktober 2022– Stunting merupakan penggambaran status kurang gizi yang bersifat kronis pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak sejak masa awal kehidupan. Keadaan tersebut dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari (<)-2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO (WHO, 2010). Secara global, menurut UNICEF (2013) sekitar 1 dari 4 balita mengalami stunting. Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, terdapat 37,2% balita yang mengalami stunting. Diketahui dari jumlah presentase tersebut, 19,2% anak pendek dan 18,0% sangat pendek. Prevalensi stunting ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2010 yaitu sebesar 35,6%.
Di Indonesia sendiri, khususnya di Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang, terdapat 3 desa pada kecamatan Koroncong yang memiliki prevalensi stunting yang tinggi, yakni Desa Awilega, Desa Karangsetra, dan Desa Pasirkarag., Menurut data yang dirilis oleh Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kota, pada Desember 2021Kabupaten Pandeglang disebutkan menduduki urutan pertama dengan prevalensi atau memiliki jumlah paling tinggi balita stunting, yakni 37,8 persen. Angka ini masih di atas standar WHO sebesar 20 persen. Menyikapi hal tersebut, pemerintah Provinsi Banten merangkul berbagai pihak untuk secara bersama-sama melakukan upaya menekan angka prevalensi stunting di Kabupaten Pandeglang. BINUS University yang merupakan salah satu Lembaga Pendidikan tinggi yang memiliki komitmen terhadap pemberdayaan Masyarakat terpanggil untuk mendukung upaya Pemprov Banten menekan stunting.
Kunjungan awal yang dilakukan oleh Community Development Center Academic (CDA) dan sejumlah dosen Program Studi Teknologi Pangan BINUS University pada Maret 2020 menemukan bahwa masalah yang dihadapi dalam stunting adalah salah pola makan anak-anak, salah asupan gizi selama kehamilan, kurangnya pengetahuan akan pangan yang sehat untuk ibu hamil, kurangnya kesadaran kebersihan lingkungan dan sanitasi sehingga penyakit mudah menyerang. Sebagai tahap lanjutan dari pembinaan Masyarakat di kecamata Koroncong, Kabupaten Pandeglang, maka Community Development Center Academic (CDA) melakukan kunjungan pada tanggal 21 September 2022 untuk melihat perubahan angka jumlah anak stunting di Desa Awilega, Desa Karangsetra, dan Desa Pasirkarag Kecamatan Koroncong. BINUS University telah memberikan susu secara rutin setiap bulan sejak Maret 2022 kepada anak penderita stunting serta Ibu hamil dan menyusui, untuk itu pada kegiatan pembinaan lanjutan masyarakat ini CDA melakukan pemantauan dan evaluasi mengenai progres pembinaan yang telah dilakukan untuk menekan stunting ini. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala Awilega, Desa Karangsetra, dan Desa Pasirkarag, kepala posyandu dari tiga desa tersebut serta perwakilan ibu yang memiliki riwayat anak stunting untuk melaporkan statistik stunting di desanya masing-masing. Melalui kegiatan ini diharapkan angka menurunkan angka stunting di 3 desa tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. (PUTI)