Sebagai perguruan tinggi yang konsisten menjaga dan meningkatkan kualitas tenaga pengajar, setiap dosen Binus University berkewajiban untuk memenuhi Catur Dharma yang terdiri atas Pengajaran, Pengabdian kepada Masyarakat, Penelitian dan Pengembangan Diri. Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yakni ikut andil dalam pemberdayaan dan pengembangan komunitas, UMKM dan desa-desa yang membutuhkan pembinaan. Berdasarkan kinerja dan konsistensi Binus University dalam kegiatan pengabdian masyarakat, Binus University dipilih oleh Direktor Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (DIKTI) menjadi salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang menerima dana Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Berbasis Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Tahun 2022 dengan 2 kategori kegiatan yaitu Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) dan Kegiatan Kampung Bangkit (KKB). Di Tahun 2022, Binus University berhasil mendapatkan hibah pendanaan sebesar Rp 500.000.000,- yang kemudian dialokasikan ke 4 tim dosen. Tiap tim memiliki usulan program pengabdian masyarakat yang berbeda sehingga sebaran dana insentif ini dapat didistribusikan secara tepat guna ke komunitas dan desa binaan.
Salah satu tim yang berhasil mendapatkan dana hibah yaitu tim yang diketuai oleh Dr. Agung Sudjatmoko, S.Pd., M.M. melaksanakan program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) dengan memanfaatkan teknologi sebagai salah satu komponen dalam memberikan pelatihan terkait pemasaran secara digital. Pemasaran digital saat ini telah menjadi strategi utama untuk melakukan pemasaran karena teknologi digital telah menjadi bagian penting dari setiap aspek kehidupan sehari-hari di era industri 4.0. Namun sampai saat ini masih kerap terjadi kesenjangan akan pengetahuan dan kesadaran dalam memanfaatkan internet untuk kegiatan bisnis yang dapat meningkatkan penjualan. Salah satu pemanfaatan teknologi digital dalam upaya meningkatkan daya jual dan citra merk suatu bisnis yaitu membuat virtual tour. Virtual tour biasanya digunakan untuk merepresentasikan suatu lokasi seperti museum, tempat wisata, real estate atau beberapa tempat umum yang terkenal. Virtual tour atau yang disebut juga tur panorama merupakan simulasi dari tempat atau lokasi sebenarnya yang berupa serangkaian foto atau video dan dikombinasikan dengan teks, narasi, atau efek suara. Pemanfaatan virtual tour diketahui memberikan dampak positif yakni mampu menjadi bagian dari media promosi yang lebih atraktif, membantu pengguna membentuk pengalaman seolah sedang berada di tempat tersebut sehingga mampu menarik minat pengguna untuk mengunjungi lokasi secara langsung.
Melihat fenomena ini, tim Dr. Agung Sudjatmoko, S.Pd., M.M. berinisiatif melakukan program Pengabdian kepada Masyarakat berbasis riset dengan membangun kampung batik digital berbasis virtual tour sebagai wadah promosi batik di Kota Bekasi. Kota Bekasi merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Barat, Indonesia yang berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri. Penduduk Bekasi pada zaman dahulu mempunyai kebiasaan membatik meskipun tidak begitu dikenal masyarakat seperti batik Solo ataupun batik Pekalongan. Batik Bekasi memiliki pola yang berasal dari keberagaman budaya di Bekasi namun saat ini sudah berangsur hilang karena perkembangan zaman. Tim bekerjasama dengan Tiara Batik memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pengrajin batik Bekasi yang masih konsisten berkarya menciptakan batik Bekasi dengan tetap mempertahankan kualitas dan corak khas Bekasi. Tiara Batik berada dibawah naungan CV. Tiara Arunika Dinatry dan merupakan salah satu industri batik yang didirikan dengan tujuan untuk melestarikan dan mengembangkan batik di Bekasi. Tiara Batik berjejaring dengan para pengrajin batik di area Bekasi untuk secara konsisten mengasah kreativitas dalam menghadirkan motif unik dan unggul dari berbagai segmentasi pasar.
Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) dikemas dalam sebuah rangkaian workshop pelatihan kreatif “Kampung Batik Digital Berbasis Virtual Tour sebagai Wadah Promosi Batik Kota Bekasi di Era Industri 4.0” yang diselenggarakan pada 6 Desember 2022 di Ballroom Graha Hartika Bekasi dan dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai UMKM serta pengrajin batik di Bekasi. Topik yang dibahas meliputi Pemasaran via Virtual Tour, Manajemen SDM, Inovasi Produk, Manajemen Keuangan dan Penguatan Ide Bisnis yang dibawakan oleh Maryani, S.Kom., MMSI. selaku Dosen Jurusan Sistem Informasi Binus University, Adi Teguh Suprapto, S.E., M.M. selaku perwakilan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Dr. Ferry Cahyadi selaku CEO PT. ABA Group, Yatti Surtiati Arief selaku Ketua Koperasi Wanita Sejahtera, dan Dr. Agung Sudjatmoko selaku Dosen Jurusan Manajemen Binus University. Melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi para pelaku kerajinan batik dan UMKM setempat untuk dapat mengelola dan memasarkan batik khas Bekasi dengan strategi yang lebih efektif dan produktif. (RIA)